Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Arrasyid
Muhamad Iqbal Arrasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UNIBI 2021

memiliki semangat tinggi dan mau belajar disetiap langkah yang dituju

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dasar Islam bagi Kemajuan Wirausaha

30 November 2022   22:38 Diperbarui: 30 November 2022   22:52 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah SAW sebelum menjadi rasul telah tercatat sebagai entrepreneur. Pribadi yang sukses adalah pribadi yang bisa mengenal, mengoptimalkan potensi, jati diri secara terus-menerus dengan penuh kepercayaan dan keyakinan diri yang kuat. Kemudian orang tersebut mendayagunakan potensinya sehingga bermanfaat untuk keluarga, tetangga maupun anggota masyarakat lain, dan lingkungannya. Nilai kemanfaatan inilah yang disebut sukses. Seorang pengusaha yang sukses, menurut Islam, adalah yang menjalankan perintah Allah SWT dalam seluruh aspeknya, termasuk dalam usahanya, menegakkan yang halal dan menjauhi yang haram.

Kemudian seluruh usaha yang diperolehnya semata-mata adalah untuk menegakkan penghambaan dirinya kepada Allah SWT semata. Tiga hal yang harus ditanamkan seorang wirausahawan 1. Taqwa, tawakal, zikir dan bersyukur. Seorang wirausahawan muslim memiliki keyakinan yang kukuh terhadap kebenaran agamanya sebagai jalan keselamatan, dan bahwa dengan agamanya ia akan menjadi unggul. 

Keyakinan ini membuatnya melakukan usaha dan kerja sebagai dzikir dan bertawakal serta bersyukur pasca usahanya. "Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya, dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu." Q.S Fatir (35): 2. 2. Motivasinya bersifat vertical dan horisontal. 

Secara horizontal terlihat pada dorongannya untuk mengembangkan potensi dirinya dan keinginannya untuk selalu mencari manfaat sebesar mungkin bagi orang lain. Sementara secara vertical dimaksudkan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Motivasi di sini berfungsi sebagai pendorong, penentu arah dan penetapan skala prioritas. 3. Niat suci dan ibadah. Bagi seorang muslim, menjalankan usaha merupakan aktifitas ibadah sehingga ia harus dimulai dengan niat yang suci (lillahi ta'ala), cara yang benar, dan tujuan serta pemanfaatan hasil secara benar. 

Sebab dengan itulah ia memperoleh garansi keberhasilan dari Tuhan."Setiap amal prbuatan harus diiringi dengan niat dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang sudah diniatkan." Dengan begitu kita harus terus menanamkan prinsip dan keilmuan islam sebagai landasan kita dalam melakukan segala sesuatu yang baik, tidak mengurangi esensi syariah dalam melakukan kegiatan kewirausahaan, jadilah wirausaha yang baik dengan menanamkan sifat para Rasul dan berdo'a semoga Allah SWT selalu memberikan kebaikan kepada kita semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun