Karena gelagat Bram yang seolah-olah ingin melepas Lasmi, akhirnya Lasmi beranjak dari kursi malas itu. "Mas... masih ingetkan perjanjian kita?" Tatap Lasmi dalam, dia berdiri dengan tenang. Bram sudah gemetar, dia tahu, dia ingat dengan janji itu, mereka mengucap sumpah pernikahan, mereka juga membuat perjanjian hukum, siapa pun di antara mereka yang selingkuh, konsekwensinya adalah keluar dari rumah tanpa membawa apa pun.
"Aku ingat, Lasmi... tolong, bagaimana aku bisa menghidupi anak itu?"
Lasmi mengecup kening Bram, "Selamat tinggal, Sayang..."
-Tamat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H