Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Emre!

1 November 2023   08:08 Diperbarui: 1 November 2023   08:17 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari pexel.com

Emre menatapku dengan tatapan yang kosong. Dia mulai berbicara dengan suara lirih dan terputus-putus. Dia mengatakan bahwa dia dan teman-temannya pergi ke gua itu untuk melakukan eksplorasi sebagai bagian dari proyek sekolah mereka. Mereka membawa peralatan seperti senter, tali, dan kamera. Mereka masuk ke gua itu dengan penuh semangat dan rasa ingin tahu yang sangat besar.

Emre mengatakan bahwa gua itu sangat gelap dan juga dingin. Dia merasa ada sesuatu yang aneh dan menakutkan di dalamnya. Dia mendengar suara-suara aneh seperti desahan, jeritan, serta bisikan. Dia melihat bayangan-bayangan hitam bergerak di dinding gua. Dia merasakan ada sesuatu yang menyentuh dan mencengkeram kakinya.

Emre mengatakan bahwa dia dan teman-temannya mulai panik lalu berlarian mencari jalan keluar. Namun, mereka tersesat di dalam labirin di dalam gua. Mereka berpisah satu sama lain. Emre sendirian, tidak tahu harus kemana. Dia terus berlari tanpa arah tujuan sampai akhirnya dia tiba di sebuah ruangan besar di dalam gua itu.

Emre mengatakan, dia melihat sesuatu yang mengerikan di dalam ruangan itu. Sesuatu yang membuatnya tidak bisa melupakannya sampai sekarang. Sesuatu yang membuatnya kehilangan akal sehatnya.

Aku bertanya apa yang dia lihat di ruangan itu.

Emre menjerit dengan sangat keras. Dia menutup matanya dengan tangannya. Dia menggigil dan berkata, "Aku lihat ... aku lihat ... mayat-mayat manusia!"

Aku terkejut mendengar jawabannya. Aku bertanya bagaimana mungkin ada mayat-mayat manusia di dalam gua itu.

Emre mengatakan bahwa mayat-mayat itu tidak seperti mayat biasa. Mereka tidak seperti mayat-mayat normal yang sudah membusuk atau dikubur. Mereka seperti mayat-mayat hidup yang masih bergerak dan bernapas.

Emre mengatakan bahwa mayat-mayat itu terikat dengan rantai-rantai besi di dinding gua. Mereka memiliki luka-luka yang sangat parah di seluruh tubuh mereka. Mereka memiliki mata yang kosong tanpa pupil. Mereka memiliki mulut yang robek tanpa gigi atau lidah.

Emre mengatakan bahwa mayat-mayat itu adalah korban dari sesuatu yang ada di dalam gua itu. Sesuatu yang bengis serta haus darah. Sesuatu yang senang menyiksa dan memakan manusia.

Emre mengatakan bahwa sesuatu itu adalah ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun