Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Imajinasi Liarku

25 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 25 Oktober 2023   08:18 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari pexel.com

"Ya bu,"

"Ada Nayla nih," teriaknya dari dapur.

"Nayla?" Aku segera berlari turun kebawah. Aku melihat ia tersenyum, seperti tidak pernah terjadi apa-apa, padahal kemarin ia sudah membuat perasaanku hancur berkeping-keping.

"Hi Dit," sapanya, Ia membantu ibuku membalik pisang goreng untuk camilan di sore hari.

"Hi," balasku gugup, "Lo dateng?" tanyaku sambil menatapnya bingung, aku tidak tahu harus bicara apa padanya.

"Dateng? Lo kenapa Dit?" Ia menatapku bingung.

"Kemaren di kafe ... lo kan ... marah sama gue," ucapku terbata-bata.

"Kemaren?" Ia terlihat bingung, "Kemaren gue ke kampus Dit."

"Enggak ke kafe?" tanyaku pelan.

"O, iya... gue lupa ngasih kabar, gw ada ujian , kan lo tau gue kuliah sambil kerja," jawabnya polos.

Aku terdiam ketika ia menjelaskan semuanya, sepertinya Nayla benar, imajinasiku terlalu liar, aku harus segera menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun