“Frank, aku...” Emily terdiam karena ucapanku.
“Emily, aku mencintaimu. Aku mencintaimu sejak pertama kali aku melihatmu. Aku mencintaimu lebih dari apapun di dunia ini. Aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.” Aku mencium Emily dengan mesra.
“Frank, aku juga mencintaimu.” Emily membalas ciumanku dengan penuh cinta.
“Hei, kalian berdua! Apa yang kalian lakukan di sana? Jangan bercumbu-cumbuan di sini! Ini bukan tempatnya! Ayo cepat naik ke kendaraan! Kita harus segera berangkat!” Snouck Hurgronje memarahiku dan Emily.
“Sialan! Dia mengganggu kita lagi! Dia selalu mengganggu kita! Dia harus dihentikan! Dia harus dibunuh!” Aku mengutuk Snouck Hurgronje, aku sangat marah padanya.
“Frank, tenanglah. Jangan marah-marah. Jangan bicara begitu. Jangan lakukan sesuatu yang bodoh.” Emily menenangkanku dengan lembut.
“Emily, percayalah padaku. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang bodoh. Aku hanya akan melakukan sesuatu yang benar. Sesuatu yang harus kulakukan untuk kita berdua. Sesuatu yang akan membuat kita bahagia selamanya.” Aku memeluk Emily dengan erat.
“Frank, apa yang akan kamu lakukan? Apa yang kamu maksud? Katakan padaku, sayang...” Emily bertanya padaku dengan perasaan cemas.
“Aku akan menyelamatkan kita berdua. Aku akan menyelamatkan Aceh. Aku akan menyelamatkan dunia.” Aku menjawab pertanyaan Emily dengan tegas.
“Menyelamatkan? Bagaimana caranya?” tanya Emily merasa bingung dengan jawabanku.
“Aku akan mengambil bungkusan itu dari tangan Snouck Hurgronje. Aku akan melemparkannya jauh-jauh. Aku akan mencegah ledakan itu.” Aku berusaha menjelaskan rencanaku pada Emily