Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Halusinasi Penulis

4 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   10:02 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“kamu nulis tentang apa?” tanyaku

“kisah percintaan remaja gitu pak” jawabnya terlihat agak malu ketika ia mengatakannya.

“O, bagus itu, kisah percintaan adalah cerita yang tidak pernah habis ditelan zaman”

“tapi waktu saya bener-bener habis pak, sampe pusing ngatur waktu buat nulis sama ngerjain PR, terus juga sering banget buntu, idenya tiba-tiba ilang pak” ia seperti menggerutu.

“nah… satu hal yang sering dilupakan ketika nulis adalah meluangkan waktu untuk istirahat, terkadang, melepaskan diri dari tulisan untuk sementara waktu dapat membantu kamu mengatasi kebuntuan ide dalam menulis atau hambatan kreatifitas”

“berarti saya harus berhenti nulis dan nonton ya pak” tanyanya sambil tertawa kecil.

“kalau memang dibutuhkan ya boleh-boleh saja” jawabku dengan tawa. “nah yang paling terakhir adalah berikan diri kamu apresiasi, setelah menyelesaikan sebuah tulisan, berikan apresiasi pada diri sendiri atas usaha yang telah kamu lakukan, terlepas nanti hasil akhirnya apakah akan diterima oleh pembaca atu tidak, apresiasi untuk diri sendiri itu penting sebelum orang lain mengapresiasi dirimu” sambungku dengan serius ditengah tawa itu sambil menunjuk kearahnya.

“siap pak” ia menunjukan sikap hormat ketika mengatakan kalimat itu.

“Ingatlah bahwa menulis adalah sebuah perjalanan, dan semakin sering kamu melakukannya, maka semakin baik hasilnya. Jangan menyerah dan teruslah berlatih, karena kemampuan menulis dapat berkembang seiring waktu dan dedikasi kamu” pesanku kepadanya.

“baik pak… saya akan melaksanakan semua saran yang bapak berikan” balasnya sambil menyodorkan tangannya dan mencium tanganku “terima kasih banyak ya pak” lanjutnya sambil membungkukkan badannya, kemudian ia berlalu.

“duh… tadi nulis apa ya” laptopku masih terbuka tanpa ada satu kata di layar itu, sementara bel jam pelajaran berikutnya sudah berbunyi, aku harus segera beranjak menuju kelas 12 untuk mengajar Sosiologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun