Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rama dan Shinta di Alam Semesta

1 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   10:32 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar cerpen Rama dan Shinta di Alam Semesta, foto oleh Ian Beckley

Kulihat mentari pagi yang cerah menyinari kamarku dengan sapuan cahayanya yang lembut. Seperti biasa, aku bangun dengan rutinitas yang selalu berputar ditempat yang sama sebagai siswa SMA, namaku Rama. Hidupku terasa monoton, seakan tidak ada yang istimewa, tidak ada yang spesial. Namun, tak kusangka, hari itu akan menjadi titik balik yang mengubah segalanya.

Pagi itu, ketika aku duduk di tepi tempat tidur, aku merasakan perasaan aneh yang menggelitik di dalam hatiku. Seperti ada sesuatu yang berbeda, tapi aku tak bisa menggambarkannya dengan jelas. Entah apa yang membuatku merasa begitu.

Dengan langkah gontai, aku berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Saat air mengalir di wajahku, tatapan kosongku menerawang ke dalam cermin. Aku merenung, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi padaku.

Setelah sarapan dengan keluargaku, aku berangkat menuju sekolah. Di perjalanan, matahari bersinar sangat bahagia menyapaku dengan cahayanya yang terang, diiringi angin pagi yang bertiup sepoi-sepoi. Namun, rasa gelisah itu masih saja menghantuiku. Aku berusaha mengalihkan perhatian dengan mendengarkan musik lewat earphone sambil berjalan.

Sampai di sekolah, aku bertemu dengan teman-temanku seperti biasa. Mereka menyapaku dengan riang, tapi aku merasa ada jarak yang tak terdefinisikan antara kami. Aku mencoba menyembunyikan perasaanku dan berusaha tertawa serta bergurau seperti biasanya.

Selama pelajaran di kelas, pandanganku sering terpesona oleh pemandangan di luar jendela. Aku merasa seperti ada sesuatu yang menarik perhatianku dari luar sana. Seolah-olah, ada dunia lain yang menantiku di balik jendela tersebut.

Istirahat tiba, dan aku memutuskan untuk berjalan sendirian di lapangan sekolah. Aku mencari tempat yang sepi untuk merenung. Di sudut lapangan, aku duduk di bawah pohon rindang yang rimbun, daun-daunnya memberikan keteduhan.

Saat itulah, sesuatu yang aneh terjadi. Aku merasa seperti sedang dihipnotis oleh gerakan daun-daun pohon. Mataku semakin sulit untuk berpaling dari pohon itu. Detak jantungku semakin kencang, dan aku merasa seolah-olah ada energi yang menyelubungi tubuhku.

Tiba-tiba, suasana berubah. Dihadapanku, terbentang pemandangan yang menakjubkan. Aku berada di tengah-tengah hutan yang lebat dengan tanaman-tanaman yang bercahaya dan bunga-bunga yang berwarna-warni. Hutan ini penuh dengan makhluk-makhluk kecil yang unik, berbaur dengan harmoni alam.

Aku terpesona dan kagum dengan keindahan hutan tersebut. Namun, keherananku segera tergantikan dengan kebingungan. Bagaimana aku bisa berada di sini? Apakah ini mimpi? Ataukah aku benar-benar berada di dunia lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun