Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pertemuan di Bawah Hujan

12 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 12 Juli 2023   08:05 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar pertemuan di bawah hujan, gambar oleh Shane Aldendorff dari pexels.com

Pertemuan di Bawah Hujan

Di tengah kota yang sibuk dengan hiruk pikuknya, dengan kebisingan deru mesin yang menderu, aku duduk di sebuah kafe dengan suasana yang tenang meskipun rintik hujan sudah menemaniku sejak perjalanan menuju kafe ini, aku sedang berjuang menemukan sebuah inspirasi untuk tulisanku dengan secangkir kopi hangat yang baru saja di suguhkan oleh pelayan kafe ini, alih-alih mencari inspirasi aku malah tertarik dengan seorang laki-laki yang mencuri perhatianku sejak aku memasuki kafe ini.

Dia sedang bermain gitar di panggung itu. Alunan musik yang lembut dengan suara yang unik membuatku kehilangan himpitan kegelisahan karena kehilangan beban tenggat waktu untuk mengirim tulisanku, petikan gitar dari jemarinya berhasil membiusku. Aku memberikan senyuman singkat, ia membalasnya.

"Mia... besok kamu harus kirim" sahut Adrian dari balik telepon genggamku yang membuyarkan biusan lantunan musik yang sedang aku nikmati.

"iya..." jawabku singkat.

"besok jam 8 pagi" balasnya tegas dan langusng mengakhiri panggilan teleponnya, bahkan aku belum sempat memberikan salam yang biasanya kulakukan.

Aku masih saja belum menemukan inspirasi untuk tulisanku, meskipun Adrian telah memberikanku batas waktu yang tersisa 18 jam. Aku masih berusaha mencari-cari konsep yang tepat untuk tema tulisanku, aku berusaha melihat orang-orang disekitar, mungkin aku bisa mendapatkan inspirasi, namun mata ku tertuju pada laki-laki yang sedang turun dari panggung itu.

"dia.." teriak batinku.

"hi... terima kasih ya, sudah berhasil ngebius gue" sapaku ketika aku menghampirinya.

"mmmm... bukannya lo tadi sibuk sama laptop dan HP ya??" balasnya dengan ekspresi berfikir di wajahnya yang tampan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun