Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Petualangan di Dunia Catatanku

7 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 7 Juli 2023   08:03 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah tua ini sangat nyaman, rumah yang besar dan teduh, hanya ada ladang jagung disekeliling rumah ini, dan pohon tua yang besar disebelah rumah itu, pemilik rumah ini seorang kakek yang sangat ramah, istrinya selalu memberiku makan setiap pagi.

Aku adalah seekor kucing yang cerdas dan penuh imajinasi. aku memiliki kebiasaan unik yaitu mencatat semua pengalamanku ke dalam sebuah buku harian yang aku sebut "Dunia Catatanku".

Sore itu ketika aku sedang berjalan-jalan untuk menemukan pengalaman baru di hutan dekat rumah majikanku, aku menemukan sebuah batu yang unik, batu itu memancarkan cahaya yang berwarna-warni, batu itu sangat memikat hatiku. Tanpa ragu, aku menyentuh batu itu.

"Aaa... tidak, tidak.." teriakku kencang, aku melayang setelah menyentuhnya, aku sangat takut, kupejamkan mataku, berharap ini hanyalah sebuah mimpi, aku harus memfokuskan pikiranku ini tidak nyata.

Saat aku membuka mata, aku terkejut ternyata aku berada di dunia lain. Dunia ini terlihat seperti ilustrasi di dalam buku catatanku, penuh dengan warna-warni yang hidup dan karakter lucu yang berjalan-jalan di sekitarnya. Aku menyadari bahwa batu ajaib itu telah mengantarku ke dalam Dunia Catatanku yang aku tulis selama ini.

Aku memutuskan untuk menjelajahi dunia ini, kunikmati keindahan imajinasi dari setiap goresan pena yang pernah aku tulis, tak lama kemudian, aku bertemu dengan sekelompok kucing yang memiliki kekuatan.

"Hei, Oliver! Apa yang terjadi? Aku melihatmu tiba-tiba muncul dari udara!" sahut seekor kucing betina yang tiba-tiba keluar dari semak-semak.

"siapa kamu, bagaimana kamu bisa tahu namaku" tanya Oliver dengan rasa takutnya.

"aku Emma, aku adalah sahabatmu di dalam Dunia Catatanku itu" jawab kucing betina itu sambil menjulurkan tangannya.

"Emma... kamu nyata" teriakku.

"Emma! Aku menemukan batu ajaib dan tiba-tiba aku berada di dalam Dunia Catatanku yang pernah aku tulis dalam buku!" sambungnya sambil berteriak, karena merasakan kesenangan yang luar biasa.

"Serius? Kamu berhasil masuk ke dalam dunia imajinasimu sendiri? Itu luar biasa, Oliver!" seekor kucing Jantan besar dengan bulu yang panjang, tiba-tiba muncul entah dari mana asalnya.

"Kau tahu, Oliver, dalam Dunia Catatanku ini, kita semua memiliki kekuatan yang luar biasa" seekor kucing betina yang cantik, bertubuh gempal dengan bulu halus berwarna putih menyelimuti tubuhnya muncul dari belakang kucing Jantan yang gagah itu.

"kalian siapa" tanyaku kepada mereka.

"Aku Charlie dan ini Bella" jawab kucing jantan berbulu cokelat itu.

"Lihatlah, semua ini seperti dalam catatanku! Warna-warni, karakter-karakter lucu, semuanya hidup!" teriak Oliver sambil menjuk buku itu.

"Kau adalah Pembawa Cahaya, Oliver. Kekuatanmu adalah membawa perubahan positif ke dunia ini" Emma menjelaskan tentang kekuatan yang aku miliki, bahkan aku sendiri tidak mengetahui kekuatan apa itu.

"Tapi hati-hati, Oliver. Ada kekuatan jahat bernama Leteron yang ingin menguasai Dunia Catatanku. Kita harus mencegahnya!" sambung Charlie kepadaku.

Mereka menjelaskan kekuatan mereka. Emma, dengan kekuatan melompat tinggi, Charlie yang bisa berbicara dengan hewan lain dan Bella yang memiliki kemampuan menyembuhkan dengan sentuhan lembutnya.

Bersama mereka, aku menjelajahi dunia ini dan kami menemukan energi dari kekuatan jahat yang ingin menguasai Dunia Catatanku. Kekuatan itu disebut Leteron, monster dengan kemampuan menghisap energi positif, semua yang ia temui akan habis dihisapnya dan mengubahnya menjadi abu.

"Leteron! Berhenti menghancurkan dunia ini" Bentak Oliver ketika menemukan Leteron yang sedang menghisap energi positif seorang anak manusia.

"Ha! Apa kalian pikir kalian bisa menghentikanku? Aku tak tertandingi!" teriak Leteron dengan angkuhnya.

"Sekarang, teman-teman!" Emma melompat sangat tinggi sekali, berusaha menyentuh dan menyadarkan anak manusia itu.

Mereka menyerang Leteron dengan kekuatan dan keterampilan unik mereka masing-masing. Mereka bergerak dengan cepat dan saling melindungi satu sama lain, lalu Leteron jatuh terjermbab. 

"Leteron, apa sebenarnya yang kau inginkan? Mengapa kau menghancurkan dunia ini?" tanya Charlie.

"Dunia ini hampa. Aku ingin menghisap semua energi positif itu dan membuatnya menjadi tak berguna" Jawab Leteron.

"Tapi Leteron, dunia ini penuh dengan keindahan dan imajinasi. Ada begitu banyak hal indah yang bisa kita nikmati bersama. Mari kita temukan cara lain untuk menyelesaikan masalah ini" Jawab Bella.

"Lihatlah, Leteron. Inilah dunia yang aku tulis dalam buku catatanku. Ini adalah dunia yang indah dan penuh dengan keajaiban. Mengapa kau ingin menghancurkannya?" sambung Oliver, sambil menunjukan Buku Catatan itu kepadanya.

"Aku... Aku merasa sendirian dan tak dihargai" Jawab Leteron dengan nada lirih.

"Kami bisa menjadi temanmu, Leteron. Dunia ini adalah tempat di mana kita bisa bersama-sama menemukan kebahagiaan dan persahabatan" sambung Bella.

"Kita dapat menjadikan Dunia Catatanku sebagai tempat di mana semua makhluk hidup dengan damai dan saling membantu" tambah Charlie.

"lihatlah. Sentuhan ini adalah sentuhan yang menghibur, bukan menghancurkan. Mari kita ubah tujuanmu dan bersama-sama kita ciptakan dunia yang penuh cinta dan kebaikan" sahut Bella, ketika menyentuh Leteron.

Leteron merenung sejenak, ia tersentuh dan kemudian perlahan mengubah warna gelap yang menyelimuti tubuhnya menjadi warna yang cerah dan lebih terang.

"Aku... Aku tidak ingin lagi menyakiti dunia ini. Aku ingin merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang kalian semua miliki" Jawab Leteron, dengan perasaan bersalah.

"keputusan yang bijaksana, Leteron. Mari kita mulai memperbaiki apa yang telah rusak dan membangun kembali dunia ini dengan kebaikan kita" sambung Oliver dengan penuh semangat.

Mereka berhasil menyadarkan Leteron dan mengembalikan keharmonisan di dalam Dunia Catatanku.

Aku kembali ke dunia nyata. Aku menyadari betapa berharganya imajinasi dan kekuatan imajinatifku itu, meski dunia sekitarku mungkin tidak selalu seindah dan semagis Dunia Catatanku, aku dapat menciptakan perubahan positif dengan menggunakan imajinasi itu.

Sejak saat itu kami bersumpah untuk menjaga Dunia Catatanku tetap aman. Kami terus berpetualang dan selalu mencatat pengalaman baru dalam buku catatanku. Aku tahu bahwa seiring berjalannya waktu, Dunia Catatanku akan hilang ingatanku, namun aku berjanji akan selalu mengingat kisah-kisah indah yang pernah aku alami di sana.

Aku mempelajari satu hal, bahwa imajinasi adalah kekuatan yang luar biasa. aku mengerti bahwa melalui imajinasiku, aku bisa menciptakan keajaiban dan mengubah dunia di sekitarku. Oliver juga menyadari bahwa teman-teman sejati adalah harta yang berharga. Bersama Emma, Charlie, dan Bella, aku belajar tentang persahabatan, kekuatan dalam sebuah tim, dan pentingnya saling membantu satu sama lain.

Setelah sampai di rumah tua itu, aku melanjutkan kehidupan seperti biasanya dengan semangat yang baru. Dunia Catatanku menjadi tempat di mana aku dapat melarikan diri, menggali kreativitas, dan membiarkan imajinasi melayang bebas.


-TAMAT-

M.I

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun