Di sebuah padang rumput yang indah terdapat setangkai anggrek hitam nan cantik jelita, ia tumbuh diantara pohon besar yang melindunginya dan disekelilingnya terdapat sungai yang meliuk-liuk indah, diam-diam ia mencintai seekor lebah. Anggrek hitam itu selalu merasa kagum dengan kecerdasan, ketangkasan dan ketampanan si lebah, yang selalu sibuk memanen madu di padang rumput ini, namun Anggrek itu selalu merasa ragu untuk mengungkapkan perasaannya.
Setiap kali Anggrek hitam ingin mengungkapkan perasaannya, dia selalu menemukan alasan untuk menunda. Dia takut jika perasaannya tidak direspon dengan baik, maka hubungan mereka akan berubah menjadi canggung.
Lebah sendiri tidak menyadari perasaan Anggrek terhadapnya. Dia menganggap Anggrek hitam hanya teman biasa dan tidak ada yang istimewa dari pertemanan mereka, sementara lebah sendiri sudah memiliki setangkai bunga Lili yang dia cintai.
Namun, cinta Anggrek hitam kepada lebah terus tumbuh. Dia terus merasa terpesona dengan lebah dan terus berharap suatu saat nanti bisa memiliki lebah sebagai kekasihnya.
Namun, waktu terus berlalu dan Angrek hitam itu semakin frustasi dengan perasaannya yang bertepuk sebelah tangan. Akhirnya, Angrek hitam memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada lebah meskipun dia tahu risiko yang akan dihadapinya.
Sayangnya, harapan Angrek hitam itu tidak terwujud. Lebah jantan itu menolaknya, ia telah memiliki bunga lili yang setia menemaninya setiap saat, bunga lili itu telah membuat lebah menghasilkan madu di sarangnya yang bersembunyi dibalik dahan yang besar.
"aku hanya akan mengambil serbuk sari dari bunga lili saja" sahut lebah saat Anggrek hitam mengungkapkan perasaannya.
"aku adalah Anggrek hitam, flora endemik di padang rumput dan hutan ini" Anggrek hitam menimpali perkataan Lebah.
"aku tahu, kamu memang cantik, kamu memang baik, tapi aku tidak akan mengumpulkan madu dari bunga hitam seperti mu" tukas lebah.
"singgahlah... aku akan memberikan putikku" pinta Anggrek.