Mohon tunggu...
Fais Ahmad
Fais Ahmad Mohon Tunggu... Arsitek - Kw kw kw

Wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Suramnya Senja di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2019   09:46 Diperbarui: 18 Agustus 2019   14:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala nyanyian berkumandang,
Terpantul senyum ke bahagian.
Wajah yang lesu suram,
Terobati oleh merdu sendu berdawai.
Senja kala itu terasa Indah,
menghapus dahaga dan lapar,
Terbawa dalam kebahagian dan kegirangan.

Celakanya masa Indah itu tidak lah lama
Terkontaminasi suara bising tenalpot dan teriakan membara
Masalah sepele di besar-besarkan
Menudahi hari penting, kemerdekaan

Banyak yang jadi korban karena ke egoisan
Hati nurani, akal sehat dan kedewasaan sudah tidak di hiraukan.

Apa yang bisa di banggakan
Jika akhirnya sama-sama merugikan
Apa yang membuat kalian bahagia
Jika mereka yang tidak bersalah sengsara

Kedewasaan bukan di ukur dari siapa yg lebih besar, siapa yang lebih kuat,
Namun kedewasaan di temukan dari seberapa bisa kalian menghadapi masalah tanpa ada unsur kekerasan dan baku hantam.

Bangkalan, 18 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun