Mohon tunggu...
Iqbal Maulana
Iqbal Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Berita dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Cinta, Misteri, dan Nilai Religi dari Tarian Sufi

2 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara Cinta, Misteri, dan Nilai Religi dari Tarian Sufi

Tari Sufi, atau yang lebih dikenal sebagai "Tari Darwis Berputar" (Whirling Dervishes), adalah bagian dari tradisi mistisisme Islam yang dikenal sebagai Sufisme. Tari ini dikaitkan dengan tarekat Mevlevi, yang didirikan oleh pengikut Jalaluddin Rumi, seorang penyair dan sufi terkenal dari abad ke-13 di Konya, Turki.

Sufisme menekankan pada pencarian langsung dan pribadi terhadap Allah, sering melalui praktik-praktik spiritual yang mendalam seperti meditasi, doa, dan musik. Tari Sufi adalah salah satu bentuk ibadah dalam Sufisme yang dikenal sebagai "Sama" (mendengarkan). Praktik ini melibatkan gerakan berputar yang dianggap membantu para penari mencapai keadaan ekstase spiritual dan kedekatan dengan Tuhan.

Dalam tarian ini, para darwis mengenakan jubah panjang putih yang melambangkan kain kafan, topi tinggi yang melambangkan batu nisan, dan jubah hitam yang dilepas pada awal tarian yang melambangkan kematian dari dunia materi. Gerakan berputar melambangkan gerakan kosmik alam semesta dan pencarian kesatuan dengan Sang Pencipta.

Meskipun Tari Sufi berasal dari Turki, praktik ini telah menyebar ke berbagai negara dan sering dipertunjukkan sebagai bagian dari upacara keagamaan maupun pertunjukan budaya.

Tari Sufi, atau Tari Darwis Berputar, adalah bagian integral dari tradisi Sufisme, cabang mistisisme Islam yang menekankan pada pencarian langsung dan pengalaman pribadi terhadap Tuhan. Tari ini tidak hanya sebuah bentuk seni, tetapi juga sarana meditasi dan ibadah yang mendalam, yang mengandung nilai cinta, misteri, dan religi yang tinggi. Berikut adalah paparan rinci mengenai Tari Sufi dan sejarahnya.

Sejarah Tari Sufi

1. Asal Usul dan Jalaluddin Rumi
   Tari Sufi berakar pada ajaran Jalaluddin Rumi, seorang penyair, filsuf, dan sufi terkenal dari abad ke-13. Rumi lahir di Balkh (sekarang bagian dari Afghanistan) pada tahun 1207 dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Konya, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Seljuk di Turki. Rumi mendirikan tarekat Mevlevi, yang dikenal sebagai "Darwis Berputar".

2. Tarekat Mevlevi
   Tarekat Mevlevi didirikan oleh pengikut Rumi setelah kematiannya pada tahun 1273. Tarekat ini mengembangkan ritual "Sama", yang merupakan praktik meditasi melalui musik dan tarian berputar. Mevlevi adalah salah satu dari banyak tarekat Sufi yang ada, tetapi mereka paling dikenal karena ritual tari mereka yang khas.

3. Penyebaran dan Pengaruh
   Setelah kematian Rumi, pengaruh Mevlevi menyebar luas di seluruh Kekaisaran Ottoman dan wilayah Islam lainnya. Tari Sufi dan ajaran Mevlevi menjadi bagian penting dari budaya spiritual di wilayah ini, dan praktik ini terus berlanjut hingga hari ini di banyak negara Muslim.

Nilai Cinta, Misteri, dan Religi dalam Tari Sufi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun