Mohon tunggu...
Iqbal Maulana
Iqbal Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Berita dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Cinta, Misteri, dan Nilai Religi dari Tarian Sufi

2 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 2 Juli 2024   21:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Cinta Ilahi
   Inti dari Sufisme dan Tari Sufi adalah cinta yang mendalam kepada Tuhan. Rumi sering menulis tentang cinta ilahi dalam puisinya, menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai hubungan antara kekasih dan yang dicintai. Tari Sufi adalah ekspresi fisik dari cinta ini, di mana para penari berputar dengan harapan mencapai keadaan ekstase dan kedekatan dengan Tuhan.

2. Misteri dan Simbolisme
   Tari Sufi penuh dengan simbolisme yang kaya dan mendalam. Gerakan berputar melambangkan gerakan kosmik alam semesta, dimana segala sesuatu berputar di sekitar pusatnya, mirip dengan cara planet-planet mengelilingi matahari. Jubah putih yang dikenakan oleh para darwis melambangkan kemurnian dan kain kafan, sementara topi tinggi melambangkan batu nisan, dan jubah hitam yang dilepas pada awal tarian melambangkan kematian dari dunia materi.

3. Nilai Religius
   Tari Sufi bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi merupakan bentuk ibadah dan meditasi yang mendalam. Dalam tradisi Mevlevi, tarian ini adalah bagian dari upacara keagamaan yang dikenal sebagai "Sama", yang berarti "mendengarkan". Upacara ini melibatkan doa, musik, nyanyian puji-pujian, dan tarian berputar, yang semuanya dirancang untuk membawa para peserta lebih dekat kepada Tuhan.

 Praktik dan Ritual Tari Sufi

1. Persiapan dan Pakaian
   Sebelum memulai tarian, para darwis melakukan serangkaian persiapan ritual yang meliputi doa dan meditasi. Mereka mengenakan pakaian khusus, yang meliputi jubah putih panjang, topi tinggi (sejenis fez yang disebut "sikke"), dan jubah hitam yang dilepas sebelum tarian dimulai.

2. Proses Tarian
   Tarian dimulai dengan upacara pembukaan yang melibatkan nyanyian dan doa. Kemudian, para darwis mulai berputar, dengan tangan kanan menghadap ke atas untuk menerima berkah dari Tuhan, dan tangan kiri menghadap ke bawah untuk membagikan berkah kepada dunia. Mereka berputar di sekitar ruangan dalam gerakan melingkar, mengikuti irama musik dan nyanyian puji-pujian.

3. Musik dan Puisi
   Musik memainkan peran penting dalam Tari Sufi. Alat musik tradisional seperti ney (seruling), rebab (alat musik gesek), dan berbagai jenis perkusi digunakan untuk mengiringi tarian. Selain musik, puisi Rumi sering dibacakan atau dinyanyikan selama upacara, menambah dimensi spiritual pada tarian.

Pengaruh dan Relevansi Kontemporer

Tari Sufi terus menarik perhatian dan menginspirasi orang-orang dari berbagai latar belakang hingga hari ini. Pertunjukan Tari Sufi sering diadakan di berbagai festival budaya dan acara spiritual di seluruh dunia. Selain itu, banyak orang tertarik pada ajaran dan filosofi Sufisme karena pesan universalnya tentang cinta, kedamaian, dan persatuan.

 Kesimpulan

Tari Sufi adalah lebih dari sekadar tarian; ini adalah bentuk ibadah yang mendalam dan ekspresi cinta ilahi yang kaya akan simbolisme dan makna spiritual. Dengan akar yang dalam dalam tradisi Sufisme dan ajaran Jalaluddin Rumi, Tari Sufi terus menjadi sumber inspirasi dan kebijaksanaan bagi banyak orang, menghubungkan mereka dengan yang ilahi melalui gerakan, musik, dan meditasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun