Mohon tunggu...
Iqbal Lombok
Iqbal Lombok Mohon Tunggu... Sales - Berusaha memberi manfaat bagi peradaban

Selalu berusaha menganalisa masalah dengan menggunakan otak kanan. Juga mengelola Blog pribadi, aspirasiinspirasi@blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membaca Riedl, Semoga Timnas Berjaya

3 Agustus 2016   08:03 Diperbarui: 3 Agustus 2016   08:10 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Olah Raga,

            Seminggu silam, pelatih timnas senior telah mengumumkan 47 nama kandidat skuad timnas senior untuk menjalani seleksi menuju perhelatan turnamen Piala AFF 2017, akhir tahun nanti di Myanmar dan  Filipina.

            Dari 47 nama kandidat tersebut, tidak kita temui nama nama beken pemain yang dihasilkan dari program Naturalisasi semisal Christian “ el loco “ Gonzales, Diego Michel, Greg Nwokolo, Victor IgboneFo, Sergio Van Dijk, Bio Pauline serta SteFano Lilypaly. Tentu kita terkejut, terhenyak dan terkesima akan keputusan Riedl beserta tim pelatih timnas tersebut. Bahkan keputusan tersebut juga disambut dengan pesimistis oleh sebagian kalangan, termasuk teman teman pengamat bola nasional di kanal Bola Kompasiana tercinta ini.

            Ulasan saya ini mungkin sedikit berbeda dengan rekan yang lain, saya melihat ada beberapa kemungkinan sehingga Riedl beserta tim pelatih timnas mengambil keputusan tersebut, diantaranya adalah :

  • Riedl and The team ingin menjalankan amanat PSSI tentang pembentukan timnas saat ini harus bermaterikan 70% pemain muda, terbukti dari skuad seleksi tersebut hanya beberapa pemain yang berusia 30th ke atas yang dipanggil, semisal Made Wirawan, Boaz Salossa, Syamsul AriF, sementara sisanya masih berusia dibawah 30 th. Bahkan beberapa pemain skuad timnas U-19 juga dipanggil, tentu hal ini layak di apresiasi karena bagaimanapun bagusnya tehnik pemain, namun bila sudah dimakan usia tentu akan sulit untuk bersaing dalam turnamen tersebut.
  • Riedl and The team ingin memutus rantai generasi “ tak bisa juara “ yang sudah terlanjur tersemat pada timnas generasi sebelumnya. Seperti kita tahu, timnas senior sebelum ini sudah seringkali mencapai babak Final dalam beberapa turnamen namun selalu gagal maning gagal maning. Dengan pemain seleksi yang sekarang dipanggil terdapat beberapa pemain yang notabene skuad timnas U-19 yang pernah juara AFF U-19 beberapa tahun silam, tentu Riedl ingin tim ini memiliki “mental juara”.
  • Riedl and the Team tentu sangat berkeinginan bisa menerapkan disiplin khas Riedl yang terkenal tanpa kompromi. Nah, dengan skuad muda yang dimiliki tentunya akan “ lebih mudah “ untuk dikendalikan dan diarahkan sesuai dengan keinginan Riedl and the team. Kedisiplinan dalam hal menjaga kebugaran serta kedisiplinan menjalankan strategi tim pelatih diharapakan mampu merubah “ nasib “ timnas kita
  • Riedl and the team punya agenda “terselubung” dibalik pemanggilan 47 pemain tersebut, agenda tersebut baru akan tersingkap setelah ujicoba melawan Malaysia September nanti. Mengapa “ terselubung”???, ya.. karena dari hasil ujicoba tersebut Riedl and the team akan memiliki opsi dan alasan untuk melakukan perbaikan, baik dalam hal pematangan strategi dengan pemain seleksi yang ada atau bahkan melakukan penambahan kandidat pemain yang akan diseleksi lagi.
  • Tentu ada beberapa pertanyaan mengemuka dari kita para pencinta bola, kalau dari saya ada satu pemain  yang perlu dipertanyakan, semisal pemanggilan Dominggus Fakdawer, seorang pemain belakang yang tak kenal kompromi dalam menghalau serangan lawan, namun seringkali lepas kontrol sehingga rawan kartu kuning bahkan merah. Tapi, saya yakin Riedl and the Team tentu memiliki penilaian tersendiri terkait pemain tersebut.
  • Terakhir, menilik hasil undian Fase grup yang menempatkan Timnas kita satu grup bersama Thailand, Singapura serta Philipina tentunya Opa Riedl and The team harus berpikir keras meramu strategi yang benar benar jitu dan ampuh untuk setidaknya menghantar timnas lolos dari Grup maut tersebut. Dan seleksi pemain yang objektive  adalah pintu pertama menuju terbentuknya Timnas yang tangguh, pintu berikutnya adalah ujicoba yang berkualitas untuk tahu secara benar apa kelemahan dan kekurangan tim ini. Satu catatan tentang lawan ujicoba adalah “ berhentilah” melakukan ujicoba lawan Timor Leste, bukan apa apa, karena MANFAATNYA kurang maximal bagi kemajuan Timnas.
  • Bravo Timnas Indonesia, Do’a kami menyertaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun