Indra Sjafrie?...
Salam...
Sepakbola nasional sedang berkabung, menyusul ''kegagalan'' timnas senior di ajang AFF Suzuki Cup 2014 yang berlangsung di Vietnam dan Singapura. Memang masih ada satu partai lagi melawan Laos, masih ada peluang yang teramat sangatlah tipis untuk timnas kita lolos ke fase semifinal, menang setelak telaknya atas Laos serta berharap Vietnam kalah telak dari Philipina. Mari berharap yang terbaik saja, mungkin gagal adalah hal yang terbaik untuk timnas kita saat ini, Ingat!!! Gagal bukan berarti Kiamat.
Bila gagal, maka segera lupakan kegagalan dan mulai melangkah lagi... lakukan evaluasi, lakukan koreksi, lakukan perbaikan.
1. Evaluasi kompetisi
Evaluasi kompetisi kita, sudah benarkah? Atau baru tahap sudah berjalan?... Kasus sepakbola gajah serta penjadwalan kompetisi yang belum rapi adalah noda yang harus dihapus, perlu ketegasan dalam hal disiplin kompetisi, perlu juga dilakukan evaluasi secara berkala terhadap kualitas pemain asing yang main di liga kita, seberapa bagus kualitas mereka, bukan hanya kualitas skill, namun juga mental serta tingkat kecerdasannya. Perlu dilakukan terobosan berani pada kompetisi kita, misalnya ;
a. Tidak ada pergantian pemain saat pertandingan memasuki injury time.
b. Bila pertandingan draw, lanjutkan dengan perpanjangan waktu,, bila masih draw juga, lakukan adu penalty. Hal ini untuk membentuk stamina pemain serta mengasah mental mereka. Bila menang dalam 90 menit nilainya 3, bila menang adu penalty nilainya 2. Hal in pernah dipakai di J league.
c. Pemain asing yang main di Indonesia, track recordnya jelas serta berasal dari kompetisi yang lebih bagus.
Mungkin ada tambahan yang lain silahkan ditambahin sendiri.
2. Evaluasi Penetapan Pelatih Timnas
Evaluasi penunjukan pelatih timnas, buatlah tim panel yang berasal dari banyak bdang dan indepeden guna merencanakan penunjukan pelatih tmnas. Pilih pelatih yang mau dan mampu melakukan pendekatan tekhnologi dalam metodologi kepelatihannya.
Oh iya, jangan lupa sejarah kita di AFF, pelatih timnas kita yang menjabat untuk kedua kalinya pasti gagal, liat peter white, saat pertama besut timnas ke AFF bisa masuk final, trus kalah lawan Singapura di final home - away, selanjutnya di AFF berikutnya Timnas gagal masuk semifinal. Sekarang si Riedl, empat tahun lalu masuk final, sekarang? Masuk semifinal aja butuh keajaiban.