Sanjungan dan keluhan tersebut, setidaknya “melenakan” kubu lawan. Tim lawan memandang timnas sebagai tim yang lemah karena tidak ada bintang serta lama tidak “ berlatih “. Dampaknya mereka rasakan saat bertemu langsung dengan Timnas di lapangan. Thailand yang merasa sudah unggul “mudah” 2-0 dibabak pertama, terkaget kaget saat di awal babak kedua timnas bisa samakan skor 2-2, meskipun skor akhir mereka unggul 4-2 tapi setidaknya Thailand sempat merasakan taji Timnas yang gahar. Demikian pula filipina yang dua tahun lalu gunduli kita 4-0, serta diunggulkan di turnamen tahun ini serta berstatus sebagai tuan rumah juga dibuat terkejut dengan keliaran dan kebuasan lini serang Timnas. Mereka hampir kalah 2-1 sebelum akhirnya menyamakan skor menjadi 2-2 melalui tendangan bebas Younghusband.
Skema Permainan
Bila saat ujicoba opa Riedl tampak ‘keukeuh” dengan skema 4-4-2 yang dipertahankan hingga partai kedua turnamen, maka sejak partai ketiga hingga kelima opa Riedl menggunakan skema yang berbeda dengan skema inti 4-3-3, yang tentunya sulit ditebak oleh kubu lawan, seperti menempatkan dua gelandang serang bersamaan, menggunakan dua gelandang bertahan bersamaan, hingga menggunakan skema menempatkan 1,5 striker.
Ujicoba yang smart
Bila di era kepelatihan sebelumnya ( setidaknya dalam 10 tahun terakhir ) Timnas hampir selalu bahkan bisa dikata setengah wajib berujicoba dengan Timor Leste dan klub lokal, maka Timnas kali ini tidak ada lagi agenda itu, melainkan berujicoba dengan negara peserta turnamen. Karena, kalau kita kaji lebih dalam berujicoba dengan Timor Leste yang memetik banyak manFFaat adalah Timor leste, bukan Timnas kita. Serta jangan lupa, Timnas edisi ini “ berani “ ujicoba dikandang lawan (Vietnam).
Saya rasa itu semua adalah strategi terbaru opa Riedl dalam menangani Timnas edisi ketiga baginya ini. Semoga melawan Thailand tanggal 14 & 17 Desember Opa Riedl bisa menemukan strategi jitu menjinakkan the war elephant, semoga pemain bisa terapkan strategi itu dengan baik serta semoga doa kita untuk Timnas juara dikabulkan... Amiiin
Wassalaam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H