Salam Bola,
Timnas kita sejauh ini telah berhasil mengejutkan khalayak bola Asia Tenggara, setelah keberhasilannya menembus babak akhir dari turnamen sepak bola se-Asia Tenggara edisi 2016 ini.
Berangkat dengan status tidak diunggulkan, serta berada di grup neraka karena tergabung dengan tim langganan juara (Thailand & Singapura) serta sang tuan rumah Philipina, wajar bila kiprah timnas diprediksi hanya sampai penyisihan grup untuk kemudian kemas koper pulang ke tanah air.
Pesimisme semakin membuncah manakala di partai perdana ditekuk Thailand 4-2. Dipartai kedua, keadaan mulai membaik kala menahan imbang tuan rumah filipina 2-2, hingga akhirnya di partai ketiga Timnas mampu keluar dari lubang jarum saat hempaskan Singapura 2-1 serta di saat bersamaan Thailand kalahkan filipina 1-0.
Partai semIFinal kontra Vietnam, lagi lagi Timnas tidak diunggulkan, karena pada partai ujicoba sebelum turnamen Timnas kalah di Hanoi 3-2. Tapi Fakta di lapangan berkata lain, kita bisa atasi Vietnam dengan agregat 4-3...
So.. apa strategi baru Riedl hingga Timnas bisa melangkah sedemikian jauh dengan sebuah Fakta mengejutkan lainnya adalah Timnas kita selalu konsisten cetak 2 gol di setia pertandingan serta selalu kebobolan juga. Mari kita bahas...
Pemilihan Pemain
Opa Riedl diberi wewenang penuh untuk pilih pemain oleh PSSI dengan syarat bahwa skuad Timnas 70% harus pemain muda, serta dari masing masing klub di Liga Indonesia maksimal 2 pemain.. nah loh...Mungkin ini adalah misi konyol bagi pelatih yang berjiwa pesimis, tapi ini adalah misi pembuktian bagi seorang Riedl.
Maka yang terjadi, opa Riedl bekerja dengan tanpa beban yang terlalu berat, tanpa intevensi yang tidak perlu, opa juga bisa bekerja lebih leluasa. Dia banyak panggil pemain muda, dia juga panggil pemain yang tidak terlalu dikenal orang, pemain yang bahkan tidak pernah/malu bermimpi jadi pemain timnas. So hasilnya, Riedl mendapatkan pemain yang memiliki kebugaran yang lebih ( karena muda dan mau digenjot dengan latihan Fisik ) serta pemain yang memiliki motivasi lebih. Tidak ada lagi pemain yang berstatus bintang, serta Riedl mampu memadukannya dengan pemain senior dengan mengedepankan pendekatan tanggung jawab melalui penunjukan Boaz Salossa sebagai kapten Timnas.
Perang Psy War
Sebelum turnamen Opa Riedl memberikan sanjungan kepada Vietnam sebagai tim kuat yang pantas diunggulkan menjuarai turnamen AFF edisi 2016 ini. Selanjutnya dalam jumpa media di Manila bersama para pelatih yang tergabung di grup A, opa Riedl menyampaikan “kesulitannya” menangani Timnas kali ini, karena sanksi FIFA yang berakibat sepakbola nasional vakum, pembatasan pemanggilan pemain dari tiap klub hingga masalah cedera pemain.