Mohon tunggu...
Iqbal Lombok
Iqbal Lombok Mohon Tunggu... Sales - Berusaha memberi manfaat bagi peradaban

Selalu berusaha menganalisa masalah dengan menggunakan otak kanan. Juga mengelola Blog pribadi, aspirasiinspirasi@blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Untuk Bapak La Nyalla Matalitti

13 November 2014   02:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Untuk Bapak La Nyalla Matalitti....

Salam...

Tulisan ini untuk yang saya cintai ketua Badan Timnas PSSI...

Pertama tama saya ingin sampaikan ucapan selamat atas kemenangan Timnas senior kita melawan Timor Leste dengan skor cukup meyakinkan 4 - 0, kemarin petang di Stadion GBK.
Tentunya kemenangan ini sangat berarti bagi pembentukan mental sebagai pemenang menjelang turnamen piala AFF akhir pekan depan.

Selanjutnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila isi tulisan ini kurang berkenan di hati Bapak Haji La Nyalla Matalitti, serta atas kelancangan saya menulis surat terbuka ini. Dibuat terbuka, karena saya tidak tahu harus kirim e-mail kemana. Dibuat terbuka, karena saya yakin Bapak seorang Demokrat sejati yang menghargai saran, kritik dan perbedaan pandangan.

Tulisan ini dibuat karena saya mengamati dari beberapa even ujicoba timnas senior di tanah air, selalu atau seringnya dimulai jam 17.00 WIB. Pada jam tersebut, pendukung timnas yang muslim dan bermukim di Indonesia timur sudah masuk waktu sholat maghrib. Waktu berjalan, seiring waktu pertandingan, wilayah Indonesia tengah pun masuk waktu Maghrib, insyaAllah akhir babak pertama pertandingan, pencinta timnas yang di Indonesia bagian barat akan masuk waktu sholat maghrib.... nah pertanyaannya untuk Bapak adalah, pendukung timnas yang datang ke stadion dan pemain timnas beserta kru muslim lainnya kapan sholat maghribnya?....

Ah...seberapa pentingkah sholat Maghrib dibanding kepentingan timnas?..... waduh.... bingung jadinya... tapi secara sederhananya adalah, kita adalah makhluk yang yakin akan adanya Tuhan, kita yakin bahwa ikhtiar kita juga butuh dukungan doa, kita butuh dukungan Tuhan, kita butuh pertolongan Tuhan...

Saya jadi teringat momen Final piala AFF tahun 2010 lalu, dimana timnas kita yang begitu diunggulkan melawan Malaysia harus luluh lantak di Bukit Jalil dengan skor 3-0... saat itu timnas berangkat ke Malaysia hari jumat dengan pesawat carteran dan timnas kita dengan gagah berani '' tidak sholat jumat'' dengan berbagai alasan...emh...hasilnya?.. olala...kita gagal juara.

Memang tidak ada jaminan bahwa bila pendukung dan punggawa timnas sholat maghrib, akan menjadi jawara AFF, namun dengan mengatur jam bertanding yang tidak berbenturan dengan waktu Sholat Maghrib khususnya, setidaknya memberkan rasa tenang bagi para pemain dan penonton yang hadir ke stadion.
Bagi pemirsa televisi tentu mudah melaksanakan sholat di rumah masing-masing, namun bagi pemain yang sedang bertanding, tentu sulit. Bagi penonton yang hadir di stadion, apakah sudah tersedia fasilitas Musholla yang memadai di stadion kita, bahkan di GBK sekalipun?

Ah... saya yakin ilmu agama Pak La Nyalla lebih mumpuni daripada saya. Saya jadi ingat saat masih sekolah dulu ( tahun 90-an ) , saat itu ada pameran besar di Surabaya, saya lupa namanya antara Surabaya Expo atau JawaPos Expo ( Japex ), diberitakan oleh koran Jawa Pos bahwa pameran tersebut dikomandani oleh Bapak La Nyalla Matalitti, serta diberitakan bahwa ada satu stan yang sengaja diisi dengan kegiatan khataman qur'an... sungguh saya kagum dengan Bapak La Nyalla setelah membaca berita di Jawa Pos tersebut.

Semoga tulisan sederhana ini memberi manfaat dan faedah bagi kita bersama, karena bagaimanapun kita cinta timnas, kita rindu timnas berprestasi, kita rindu gelar... namun kita lebih rindu prestasi yang juga diridhai oleh GUSTI ALLAH...

Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun