Mohon tunggu...
Iqbal Ferdhiansyach
Iqbal Ferdhiansyach Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Olahraga adalah koentji

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Harga Beras Melonjak Menjelang Ramadhan, Benarkah? Berikut Analisisnya

16 Juni 2024   13:28 Diperbarui: 16 Juni 2024   13:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beras merupakan komoditas pangan utama bagi masyarakat Indonesia sehingga stabilitas harga beras sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Menjelang bulan Ramadhan, kenaikan harga beras sering kali menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah, distributor, dan konsumen beras. Bulan Ramadhan tidak hanya membawa perubahan dalam aspek spiritual tetapi juga mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Fluktuasi harga yang cenderung naik ini biasa terjadi karena tingginya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan. 

Beberapa media telah membahas mengenai penyebab dan dampak kenaikan harga beras menjelang bulan Ramadhan. Berdasarkan penelitian dari Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga beras juga bisa dipengaruhi oleh faktor musiman dan cuaca. Cuaca yang buruk dapat mengganggu produksi dan distribusi beras yang pada akhirnya meningkatkan harga beras di pasaran. Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Agricultural Economics menyebutkan bahwa keterbatasan infrastruktur dan kendala logistik dapat mengakibatkan biaya distribusi yang tinggi, yang kemudian diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Berita lain dari The Jakarta Post menyoroti peran pemerintah dalam mengendalikan harga beras melalui kebijakan impor dan cadangan beras nasional guna menjaga stabilitas harga. Beras merupakan bahan pangan pokok yang paling sering dikonsumsi oleh mayoritas masyarakat di Indonesia. Beras menjadi sumber karbohidrat pilihan bagi mayoritas masyarakat sehingga masyarakat sangat bergantung pada stok beras. Menurut opini sebagian orang Indonesia, "belum makan nasi (beras) sama dengan belum makan". 

Kenaikan harga beras dapat melibatkan faktor-faktor ekonomi seperti permintaan dan penawaran, musim tanam, biaya produksi, dan kebijakan pemerintah terkait impor atau subsidi. Dampaknya juga bisa dibahas, seperti pengaruhnya terhadap inflasi, daya beli masyarakat, dan kemungkinan langkah-langkah mitigasi yang bisa diambil. Kenaikan harga beras bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cuaca ekstrem yang mempengaruhi produksi, biaya transportasi yang naik, dan kebijakan pemerintah terkait impor atau ekspor beras. Selain itu, faktor sosial seperti perubahan pola konsumsi juga bisa berperan, misalnya, jika lebih banyak orang beralih dari makanan lain ke beras karena alasan kesehatan atau kebiasaan makan. 

Kenaikan harga beras dapat memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat yang rentan secara ekonomi. Kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, yakni Kelangkaan lahan pertanian yang dimana konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian, seperti perumahan, industri, atau infrastruktur, dapat mengurangi area tanam beras. Dan juga fragmentasi lahan pertanian akibat pewarisan atau perpecahan lahan juga dapat menyebabkan penurunan produktivitas. 

agrozine.id
agrozine.id

Kenaikan biaya input bahan baku seperti harga pupuk, benih, pestisida, dan bahan baku yang dapat meningkatkan biaya produksi beras bagi petani. Selain bahan baku, kenaikan biaya tenaga kerja pertanian juga dapat berkontribusi pada kenaikan biaya produksi.

portal-islam.id
portal-islam.id

Masalah infrastruktur transportasi yang buruk dapat meningkatkan biaya distribusi dan menyebabkan pembusukan atau kehilangan hasil panen. Sistem pengelolaan pasca panen yang tidak memadai juga dapat menyebabkan kehilangan hasil panen dan mengurangi pasokan beras.

kfmap.asia
kfmap.asia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun