1. Pengertian Web 2.0
Konsep yang didefinisikan oleh Tim O'Reilly sebagai lingkungan online yang melibatkan semua perangkat terhubung dan menawarkan sejumlah keuntungan. Ini mencakup perangkat lunak yang terus diperbarui dengan layanan yang semakin baik, serta penggunaan, pengolahan, dan berbagi data dari berbagai sumber, termasuk pengguna individu. Dengan menyajikan data dan layanan dalam format yang memungkinkan pencampuran ulang oleh orang lain, Web 2.0 menciptakan efek jaringan melalui "arsitektur partisipasi," yang menghasilkan pengalaman pengguna yang kaya.
2. Fungsi  Web 2.0
Fungsi penting, termasuk kontribusi kolaboratif, jaringan sosial, dan Mashup. Ini memungkinkan peserta didik dan guru untuk terhubung, berbagi ide, melakukan penyelidikan, dan mengakses informasi tambahan. Sumber daya Web 2.0 seperti blog, wiki, dan aplikasi produktivitas memberikan cara baru bagi peserta didik untuk mengakses informasi dan berkolaborasi.
3. Mengintegrasikan Sumber Belajar Web 2.0 Dalam Pembelajaran
Mengintegrasikan sumber pembelajaran dari Web 2.0 ke dalam proses pengajaran memungkinkan peserta didik untuk terhubung, berkolaborasi dalam pertukaran ide, terlibat dalam riset, dan mencari sumber informasi tambahan. Ini sering disebut sebagai komunitas pembelajaran, di mana interaksi antara guru dan murid melalui perangkat digital interaktif memperluas potensi pembelajaran. Sumber daya online Web 2.0 yang sering dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran termasuk blog, wiki, aplikasi produktivitas, bookmark sosial, berbagi multimedia, jaringan sosial, dan Mashup. Berbagai jenis alat Web 2.0 ini memberikan metode berbeda bagi peserta didik untuk mengakses informasi serta berbagi pandangan dan pemahaman mereka.
 4.Keuntungan Menggunakan Web 2.0 Untuk Pengajaran
Keuntungan penggunaan Web 2.0 dalam pembelajaran meliputi portabilitas, kemudahan produksi konten, akses kepada audiens autentik, keterhubungan antar peserta didik, kesadaran sosial, dan biaya gratis. Namun, ada juga keterbatasan yang perlu dipertimbangkan, seperti akses ke perangkat keras yang diperlukan, ketidakstabilan aplikasi open source, kualitas pesan yang bervariasi, kredibilitas informasi, bias dalam konten, dan masalah keamanan.
