Mohon tunggu...
Mohamad IqbalFerliansyah
Mohamad IqbalFerliansyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa FISIP UNSRI

UNSRI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pesrpektif Paradigma Realisme terhadap Anjloknya Harga Tiket Pesawat Internasional

14 Maret 2020   19:09 Diperbarui: 10 April 2020   21:09 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sudah umum sekarang dapat kita lihat kepanikan akan Virus Corona yang telah mendunia dikarenakan bahayanya virus ini, seperti yang dapat kita lihat bahwa sekarang sudah banyak negara yang terinfeksi Virus ini yang menyebar dari Negri asalnya yaitu tepatnya di China tepatnya di kota Wuhan. Pandemik ini sangat cepat menyebar keseluruh Negara lain di karenakan banyaknya orang yang mengadakan perjalanan mengitari China lalu terbawa ke Negri asalnya sepulang dari perjalanan. 

Pandemic ini sangatlah meresahkan Dunia dikarenakan sangat cepat penularannya, yang mengakibatkan kepanikan masal yang membuat Masyarakat Dunia menjadi resah. Dapat dilihat dari mulainya orang yang tidak mau pergi kemana-mana untuk menghindari Virus ini dan orang lebih memilih untuk diam dirumah, hal ini membuat beberapa perusahaan Pesawat Komersil menjadi merugi karena sepi akan penumpang. Oleh karena orang-orang segan untuk naik Pesawat, beberapa Perusahaan Pesawat komersil menurunkan tarif tiketnya untuk menarik Penumpang supaya mau terbang Bersama mereka agar tidak merugi. 

Dengan cara ini sebenarnya cukup efektif untuk menarik peminat untuk bepergian dengan maskapai mereka namun di sisi negative nya maskapai tidak mementingkan keselamatan Penumpang atas Virus corona. Dapat dilihat dari Paradigma Realisme bahwasanya mereka (maskapai pesawat) ingin memenuhi kepentingan mereka sendiri dengan cara menurunkan harga sehingga dapat menarik penumpang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan semata dan hal ini tergolong sesuatu yang dilakukan untuk mencapai kepentingan personal, dan juga paradigma Realisme ini berasaskan tindakan individualism dan lebih condong ke kepentingan individualis semata sehingga menciptakan suatu kepentingan untuk mencapai suatu hasil untuk kepuasan personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun