Mohon tunggu...
Iqbal Fauzi
Iqbal Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Cyber Security Enthusiast

Menulis dan memaknai peristiwa dari sudut pandang yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Film

Melodramatis di Dunia Penerbangan (Downfall: The Case Against Boeing)

1 November 2022   12:55 Diperbarui: 1 November 2022   12:59 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Netflik tahun 2022 ini merilis film dokumenter yang salah satu nya menguak fakta investigasi peristiwa jatuhnya dua pesawat berjenis boeing 737 max. Dalam film tersebut, produsen pesawat asal Seattle Amerika Serikat ini diduga lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan awak pesawat.

Film ini menceritakan terjadinya dua kecelakaan pesawat Boeing yang terjadi dalam waktu berdekatan hanya berjarak kurang lebih 5 bulan setelah kejadian kecelakaan pertama yaitu Lion Air JT-610 dan Ethiopian Airlines ET-302. Kecelakaan tersebut menarik perhatian publik dunia karena sebelumnya tidak pernah ada kecelakaan pesawat di era modern dalam rentang waktu yang sangat berdekatan

Lion Air JT-610
29 Oktober 2018, Lion Air dengan nomer penerbangan 610 jatuh di Laut Jawa tak lama setelah terbang meninggalkan Jakarta yang menewaskan 189 penumpang dan awak di dalamnya. Hal ini memicu pertanyaan publik tentang sebuah catatan keselamatan masakapai penerbangan dengan harga yang terbilang murah di Indonesia dan kualifikasi pilotnya.

Sedangkan hanya sedikit yang menyalahkan pesawat pabrikan Boeing 737 max tersebut, sementara Boeing yang memiliki reputasi yang sangat baik dalam pabrikan pesawat yang identik dengan fitur keselamatannya selama beberapa dekade terakhir namun lima bulan kemudian di Ethiopia, Boeing 737 Max lainnya jatuh dari langit saat melakukan perjalan dari Addis Ababa menuju Nairobi 10 Maret 2019, burung besi dalam tragedi ini yang menewaskan 157 orang di dalamnya.

Hal ini kembali menimbulkan pertanyaan besar di publik "apa yang sebenarnya terjadi dengan pesawat boeing asal Amerika tersebut? Apakah human error atau pesawatnya yang error?". Sedangkan reputasi Boeing mulai diragukan oleh publik di seluruh dunia.

Downfall: The Case Against Boeing
Salah satu film dokumenter garapan Roy Kennedy yang menyelidiki peristiwa kecelakaan dan mengungkap budaya kerja Boeing yang membuat mereka tak terhindarkan, film ini menggambarkan dengan jelas dan runtut serta melodramatis dalam menyajikan fakta yang terjadi dalam dunia penerbangan.

Downfall berusaha mengungkap ke publik akibat tragedi yang terjadi yang disebabkan oleh penyimpangan dan keserakahan pabrik yang awalnya pihak Boeing justru lepas tanggungjawab dengan menyalahakan pilot pesawat tersebut.

Film ini masuk lebih dalam untuk mengkontekstualisasi kesalahan yang dilakukan oleh Boeing. Dalam film tersebut, mengungkapkan bahwa penyebab dua kecelakaan Boeing 737 max ini adalah cacatnya sistem anti stall yang lebih dikenal MCAS (Manuvering Characteristic Augmentation System), yang salah tembak setelah menerima data dari sensor yang salah untuk memaksa hidung pesawat turun berulang kali bahkan ketika pilot sedang berjuang mati-matian untuk mengembalikan kestabilan pesawat dan upayanya ditakdirkan untuk gagal.

Boeing telah menempatkan pilot pada posisi sangat mustahil yang membutuhkan waktu hanya 10 detik untuk mengesampingkan sistem yang tidak mereka ketahui dan kejamnya tidak diberitahukan apalagi di sosialisasikan dan di ajarkan untuk cara mengoperasikannya sebelumnya.

Downfall menyatakan bahwa mentalitas pemegang saham pertama merayap pada akhir abad, setelah di akusisi McDonnell Dauglas pada tahun 1997. Merger ini berujung membawa manajer kejam perusahaan terakhir dalam konflik dengan mantan insinyur yang sadar keselamatan, yang telah mendirikan Boeing untuk merancang pesawat terbaik di dunia.

Namun para petinggi lebih fokus dalam rekayasa keuangan dan menggandakan langkah-langkah pemotongan biaya dan merayu para investor dipasar saham, mengorbankan keselamatan atas keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun