Mohon tunggu...
M. Iqbal Fardian
M. Iqbal Fardian Mohon Tunggu... Ilmuwan - Life Time Learner

Penulis adalah seorang pendidik di sebuah sekolah swasta kecil di Glenmore, Banyuwangi. Seorang pembelajar yang tak pernah selesai untuk terus belajar. Saat ini penulis sedang menempuh Pendidikan di Program S3 Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Lontong Campur Glenmore Yuk ?

2 Januari 2019   13:02 Diperbarui: 2 Januari 2019   13:07 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepintas ketika mendengar nama Glenmore, terdengar seolah olah sebuah kota yang berada dibenua biru Eropa, tapi jangan kaget jika ternyata kota Glenmore adalah sebuah kota kecil yang berada di kawasan sebelah barat Kabupaten Banyuwangi. Terletak di sebelah selatan Gunung Raung. Sebuah kawasan sejuk yang telah lama didiami oleh penduduk dari Madura sebagai penduduk mayoritas, etnis lain yang hidup di Glenmore diantaranya Jawa, Arab dan Cina.

Memiliki hubungan sejarah dengan Eropa sudah pasti, karena memang Glenmore adalah sebuah kawasan yang pernah dimiliki oleh seorang Bangsawan Skotlandia yang bernama Ros Taylor. Sebuah kawasan luas yang berkontur tinggi yang di beli Ros Taylor dari Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1909. Wisatawan Belanda banyak mengunjungi Glenmore untuk sekedar bernostalgia sekaligus mengunjungi perkebunan Karet, Kopi dan Kakao yang berada di sekitar Glenmore.

Tapi lupakanlah dulu sejarah Glenmore, mari kita lihat kuliner unik khas Glenmore yang bernama lontong campur. Karena tidak lengkap rasanya berbicara Glenmore jika kita tidak mencicipi kuliner khas Glenmore.

Sebelum pia Glenmore menjadi ikon baru di jajanan dari Glenmore Banyuwangi. Lontong campur telah lebih dulu hadir bersama masyarakat Madura di Glenmore. Masakan ini merupakan cerminan warna pendalungan khas Kota Glenmore. Lontong campur merupakan makanan yang diadaptasi dari makanan yang sama di Madura, tetapi kemudian di racik kembali dan modifikasi ulang dengan rempah-rempah khas tanah Jawa.  Adalah Ibu Samsuni, seorang pendatang dari Madura yang telah membawa masakan ini kemudian memodifikasi ulang sehingga terciptalah lontong campur khas Glenmore. Uniknya hingga kini ternyata kuliner ini di jual oleh keturunan Ibu Samsuni sendiri dan beberapa penjual yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Ibu Samsuni.

Bu Kip, maestro Lontong Campur Glenmore. dokpri
Bu Kip, maestro Lontong Campur Glenmore. dokpri
Masakan ini terbuat dari bahan dasar kacang tanah goreng,  kemudian dihaluskan  dicampur dengan petis ikan khas Madura, sedikit garam dan air. Selanjutnya sambal kacang di siramkan diatas irisan lontong.  Campuran lontong dan  sambal kacang tanah selanjutnya di campur kembali dengan kuah campur yang terbuat dari berbagai macam rempah seperti cengkeh,pala dan lombok merah. Kuah berwarna kemerah-merahan dicampur dengan dengan mie bakso, dan irisan daging sapi, dihidangkan dengan krupuk ikan, wess... membuat yang pernah mencicipi lontong campur selalu ingin terus mencobanya.

Meskipun lontong campur dulunya hanya dinikmati masyarakat etnis Madura, akan tetapi etnis lain yang tinggal di Glenmore sudah familiar  dengan masakan ini, bahkan beberapa wisatawan asing yang berkunjung ke Glenmore dan pernah mencoba campur bilang bahwa Unique and very delecious. 

Jika ingin menikmakti lontong campur, karena kuliner ini merupakan 'endemik' jadi campur tidak akan kita temui di tempat lain. So... tinggal datang aja ke ke Kota Glenmore Banyuwangi. Letak  Glenmore sendiri  kita dapat menikmati kuliner ini di sekitar kawasan Pasar Glenmore terletak diantara Jember dan Banyuwangi, dengan harga per piringnya hanya sekir Rp. 7000,00 kita bisa menikmati campur sampil menikmati sejuk kawasan perkebunan yang mengelilingi Kota Glenmore.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun