Bis yang penuh sesak, sudah mulai tua, serta rusak, ditambah jadwal yang terbengkalai menambah keengganan saya untuk menaiki bis TransJakarta. Betapa tidak? Pengalaman menunggu selama 2 hingga 3 jam merupakan hal yang menjadi biasa ketika menaiki bis yang katanya terinspirasi dari sistem bis Kolombia.Â
Aplikasi Go Busway yang diluncurkan Gojek 8 bulan lalu untuk mengantarkan penumpang dan mengetahui jadwal TransJakarta (TJ) dianggap belum mampu menyelesaikan permasalahan. Beberapa kali saya mencoba aplikasi itu, namun alhasil masih sering terjadi keterlambatan dari TJ. Jika dianalisis aplikasi Go Busway ini masih ada beberapa kekurangan dikarenakan hanya menampilkan asal bis TJ datang bukan dari halte sebelumnya. Kemungkinan hal inilah yang melatarbelakangi jadwal bis TJ yang ada di aplikasi Go Busway tidak berjalan sesuai harapan.
Namun, beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah pemberitaan bahwa adanya perbaikan sistem pada TransJakarta. Perbaikan dalam waktu khususnya, adanya fitur terbaru dari Google Maps bernama Transit diharapkan menjadi solusi. Fitur ini nantinya akan digunakan untuk memantau keberadaan bis TransJakarta secara real time.Â
Sehingga akan memudahkan agar para pengguna TJ tak perlu menunggu terlalu lama dan dapat mengestimasi kedatangan bis TJ bahkan hingga estimasi waktu tiba. Bahkan, uniknya, jika terjadi keterlambatan seperti jalanan TJ yang dipenuhi oleh kendaraan pribadi ataupun ada Tj yang terbakar (biasanya kan gitu), fitur ini akan langsung memberitakan hal tersebut. Â
Cara menggunakan aplikasi ini terbilang cukup mudah, hanya bermodalkan membuka aplikasi Google Maps versi terbaru (harus update dulu ya) maka akan muncul fitur transit di halaman bawah atau mengeklik gambar bis ketika melakukan estimasi( ada 4 estimasi kendaraan pribadi, bis, jalan kaki, atau taksi uber)
Namun, perlunya pengembangan yang secara terus-menerus sangat diharapkan masyarakat sehingga nantinya tidak berakhir seperti aplikasi Go Busway yang juga berbasis Google Map. Serta alangkah baiknya aplikasi ini dibuat open source semisal Waze, di mana setiap akun dapat membertahukan kejadian apa yang ada di rute perjalanan. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H