IndustriHalalIndonesiaMenduniamungkin kah? Jika dianalisa secara umum dan global dengan populasi muslim terbesar di dunia maka jawabannya sangat mungkin. Negara dengan penduduk mayoritas muslim maka secara tidak langsung akan mencari dan menggunakan produk halal untuk keperluannya sehari-hari. Lantas industri halal yang seperti apakah yang dibutuhkan masyarakat?
- Makanan & minuman halal
- Industri keuangan
- Pariwisata halal
- Fashion
- Halal media
- Farmasi dan kosmetik
Ketika sudah mendaftar industri halal apa saja yang dibutuhkan, maka pertanyaan selanjutnya yang akan muncul adalah: "Walaupun penduduk Indonesia adalah mayoritas muslim, lalu kenapa Indonesia tidak menjadi pusat industri halal?" sebelum itu mari kita lihat posisi Indonesia dalam industri halal dunia dimana pesaingnya datang tidak hanya dari Negara-negara mayoritas muslim saja.
 Merujuk pada publikasi riset ilmiah oleh Thomson Reuters Islamic Finance dan Dinar Standard di Dubai pada tahun 2016 dengan objek 73 negara ( 57 negara OKI dan 16 negara non OKI) hasilnya seperti berikut :
Dengan fakta tersebut, lantas apa yang harus dilakukan? Indonesia harus segera bangkit! Sudah saatnya menganalisa dan mengatur strategi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal Dunia. Potensi populasi masyarakat muslim terbesar, varian kuliner halal khas di setiap daerah, pariwisata alam yang terbentang luas, artis hingga model dan pasar fashion muslim yang sangat besar, lembaga keuangan syariah yang mulai melebarkan sayapnya dari desa hingga kota dan media massa yang sangat reaktif. Begitu banyak nilai tambah yang dimiliki oleh Indonesia.
Maka setidaknya ada 3 hal kecil namun sangat penting yang harus diperhatikan jika ingin IndustriHalalIndonesiaMendunia, seperti berikut :
Kenapa harus sadar? Karena setiap elemen masyarakat harus tahu potensi besar ini. Dari masyarakat yang mempunyai kesadaran sebagai konsumen, produsen, peguruan tinggi, perusahaan, regulator hingga media. Kenapa masyarakat harus terlibat?
- Masyarakat sebagai konsumen harus sangat cerdas dimana harus mulai mengkonsumi produk-produk halal asli buatan lokal mulai dari bahan makanan, makanan jadi, fashion produk lokal, beralih ke keuangan syariah, farmasi dan kosmetik halal.
- Masyarakat sebagai produsen dan penjual harus memberikan pelayanan terbaik berkaitan dengan penjualan produk halal ini dan menjadikan branding 'halal' sebagai keunggulan tersendiri. Menyertakan komposisi yang lengkap dan logo halal dari Majelis Ulama Indonesia. Kita harus banyak belajar dari negara Jepang, dimana mereka amat berhati-hati dalam berjualan. Bahkan ketika kita pergi ke jepang dan menanyakan kehalalan suatu produk, maka penjual akan segera menelpon pusat halal ataupun produsen untuk meyakinkan apakah produk itu halal atatu tidak. Sangat responsif bukan? Hal ini seharusnya bisa di adaptasi untuk bisa menjadi IndustriHalalIndonesiaMendunia.
- Perusahaan juga harus cepat dan tanggap dalam mengurus sertifikat halal, karena faktanya banyak restoran cepat saji yang telah lama beroperasi di Indonesia namun baru 1-2 tahun belakangan memiliki sertifikat halal.
- Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam pengabdian masyarakat diantaranya dengan penelitian. Namun menjadi sangat miris, ketika kita mencari pencarian jurnal ataupun penelitian pada mesin pencari google, google scholar ataupun jurnal yang bagus seperti emerald dll tidak dapat memunculkan banyak sumber untuk penelitian dengan tema "Industri halal" yang berasal dari Indonesia atau membahas mengenai potensi industri halal Indonesia. Mayoritas penelitian membahas mengenai industri halal dari beberapa Negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, bahkan Thailand, Korea selatan dan Jepang. Maka sudah saatnya perguruan tinggi juga harus menyadari potensi yang ada, sehingga dari penelitian yang dipublikasikan dapat menjadi acuan dalam pengambilan strategi yang tepat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
- Regulator juga sangat berperan penting sebagai pengambil keputusan akhir dan pemberian dukungan. Berkaca dari Negara Malaysia, dimana industri halal amat sangat didukung oleh pemerintah kerajaan, bahkan jurusan perkuliahan yang membahas industri halal dan penelitiannya turut mendapatkan kucuran dana dari pemerintah Malaysia. Ditambah lagi kebijakan yang sangat mendukung infrastuktur dan aturan undang-undang. Contoh adanya fasilitas mobil mushola disetiap lokasi wisata dan makanan halal, label halal pun harus tercantum pada setiap produk yang beredar di dalam negeri maupun ekspor.
- Majelis Ulama Indonesia yang berperan penting dalam mengawasi produk-produk halal yang beredar di pasar Indonesia sebetulnya telah mengeluarkan katalog untuk mengedukasi masyarakat mengenai informasi tersebut. Namun desain publikasi berbentuk katalog yang dikeluarkan masih jauh dari yang diharapkan, katalog tersebut berisi deretan huruf-huruf kecil yang tidak menarik untuk dibaca oleh masyarakat pada generasi sekarang. Menurut penulis, Seharusnya MUI bisa meningkatkan pola edukasi yang digunakan, misalnya dengan bentuk tulisan yang lebih menarik, infografis atau video yang lebih familiar dan diterima oleh masyarakat di era sekarang untuk mengakses informasi tersebut.