Maka diasumsikan 50% kendaraan tersebut adalah kendaraan yang masih dalam tahapn nyicil maka ada sekitar 4 juta kendaraan yang akan tertunda dalam cicilannya atau macet selepas lebaran. Hal ini cukup besar sehingga dapat berpotensi merugikan perusahaan yang bergerak di bidang leasing maupun dealer mobil ataupun motor.
Dengan pengeluaran yang amat begitu besar ketika mudik lebaran, maka alangkah baiknya disikapi dengan perencanaan yang baik sehingga tidak menjadi beban. Dahulukan kebutuhan utama daripada kebutuhan sekunder. Bersikaplah bijak terhadap uang anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H