seriawan.jpg
Hari jumat pekan ini begitu spesial, mengapa spesial? Setidaknya ada 3 faktor pendukung yaitu hari libur, hari yang penuh berkah bagi umat muslim dan yang terakhir hari ini bertepatan dengan peringatan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana ditegaskan dalam Al Quran “Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. Al Isra ayat 1
Dari ayat tersebut sejatinya banyak pelajaran yang dapat disimpulkan dan nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari . Pertama, perjalanan Isra & Miraj nabi Muhammad SAW dimulai dari masjidil haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina) dilanjutkan ke Shidratul Muntaha. Peristiwa ini sebenarnya memberikan isyarat kepada kaum muslim agar mengingat sejarah dan menjaga ketiga tempat suci tersebut dari musuh-musuh Islam. jika dikaitkan dengan perbankan syariah, maka umat islam diingatkan kembali bahwa sejatinya islam mempunyai konsep perekonomian yang datang dari Allah swt yang mengandalkan konsep tolong menolong dan bukan konsep tindas menindas ala kapitalis. Serta diingatkan bahwa konsep tersebut telah sukses dipraktikan oleh Rasulullah SAW seperti Baitul Maal Wa Tamwil BMT dan konsep zakat, wakaf yang dapat mensejahterakan kaum muslimin pada masa itu. Sehingga dalam hal ini umat Islam harus percaya bahwa walaupun masih dalam umur yang belia dan masih banyak kekurangannya bahwa transaksi dengan menggunakan bank syariah adalah sebagai ibadah dan bukti nyata ketakwaan hamba kepada Tuhannya.
Kedua, dalam perjalanan Isra & Miraj Rasulullah SAW dipertemukan dengan nabi-nabi sebelumnya. Hal ini jika diambil hikmahnya adalah sebagai bukti nyata adanya keterkaitan antara nabi terdahulu dan Rasulullah Muhammad. Keterkaitan ini bukan tanpa sebab karena dengan dipertemukannya adalah untuk ajang mentoring nabi terdahulu kepada Rasulullah dan ajang belajar Rasullullah SAW. Begitu pula dengan perbankan syariah yang hingga saat ini masih dalam tahap pengembangan, seharusnya perbankan syariah juga banyak belajar dari kegagalan-kegagalan industri perbankan syariah yang sudah pernah seperti di Negara Turki. Maka alangkah baiknya perbankan syariah mengedepankan inti dasar Quran dan Sunnah daripada keuntungan yang harus dikejar (dikarenakan sebagian modal bank syariah masih dari bank induk konvensional, jadi kebanyakan kebijakan mengikuti bank induk). Serta perbankan syariah harus belajar dari kesuksesan Rasulullah mengelola keuangan negara dan menjadikan kaum muslimin pada saat itu sejahtera. Karena tujuan akhir dari ekonomi islam dan perbankan syariah sebagai salah satu indikatornya adalah falah (kesejahteraan) dan keberkahan.
Ketiga,dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW juga didaulat sebagai imam para nabi terdahulu untuk shlalat 2 rakaat di Masjidil Aqsha. Kejadian ini menunjukan bahwa nabi terdahulu yakin bahwa Islam adalah agama terakhir dengan konsep sosial, ekonomi, budaya dan masyarakatnya. Sehingga hal ini bahwa konsep kehidupan yang benar adalah konsep hidup Islami. Begitu pula dengan konsep bank syariah yang berlandaskan quran dan sunnah harus dipercayai dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena faktanya saat ini masih banyak baik dari ulama maupun masyarakat muslim yang beranggapan bahwa bank syariah sama dengan bank konvensional. Sejatinya tidak, karena jika diibaratkan Islam sebenarnya sama dengan konsep agama yang lain yaitu konsep kasih mengasihi dan tolong menolong. Serta dalam perbankan syariah adanya konsep akad yang menjadi sangat penting dan pembeda dengan bank konvensional. Serta tidak adanya bunga yaitu hasil lipatan dari meminjam yang sejatinya dapat membuat beban bagi sang peminjam. Oleh karena itu seharusnya para pemimpin organisasi masyarakat dan ulama gencar mengedankan dakwah ekonomi Islam dengan menggunakan bank syariah. Karena hingga saat ini masih banyak ulama, penceramah dan organisasi masyarakat muslim, lembaga pendidikan Islam bahkan Kampus berbasis Islam yang memiliki tabungan ataupun meminjam kredit ke bank konvensional parahnya malahan bekerja sama dengan bank konvensional.
Keempat,dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW membawa oleh-oleh khas yang dipersembahkan untuk umatnya yaitu perintah sholat 5 waktu dalam sehari. Hal ini menunjukan bahwa peran pentingnya sholat bagi kehidupan umat muslim, mengapa tidak? Karena dalam shlat banyak terapi pikiran dan tubuh yang membuat semakin sehat ruhani dan jasmaninya. Lantas apa dampaknya untuk perbankan syariah? Jika dicermati perbankan syariah hanyalah sebuah industry yang harus dijalankan oleh manusia. Maka jika system dan konsep perbankan syariah sudah bagus namun dijalankan oleh sumber daya manusia yang buruk maka tujuan kesejahteraan dan keberkahan tidak akan terjadi. Dalam hal ini harus diseimbangkan bahwa ibadah kepada Allah SWT harus menjadi nomor satu daripada pekerjaan mengurusi perbankan syariah. Karena faktanya masih banyak sumber daya manusia (SDM) di industry ini yang belum mengedankan ibadahnya daripada pekerjaanya. Karena shalat sebagai penegas kedudukan seorang muslim bagi agamanya.
Semoga melalui peringatan Isra Miraj Rasulullah SAW membangkitan semangat umat muslim dan menjadi ajang kebangkitan perbankan syariah yang notabenenya masih baru dan masih banyak hal yang harus diperbaiki. Masuklah Islam secara sempurna dari segala aspek bukan hanya ibadah ritual saja, namun aspek sosial tolong menolong dan aspek ekonomi. “Saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran”
Sumber: Republika Palestina Negeri Isra Miraj oleh Imam Nur Suharno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H