Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Effendi
Muhammad Iqbal Effendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA - 20107030137

HAI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Self-harm: Menjadi Pilihan dalam Melampiaskan Rasa Sakit dan Tips agar Tidak Melakukannya

22 Juni 2021   04:40 Diperbarui: 22 Juni 2021   23:56 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Self-harm masih dianggap tabu bagi masyarakat, Banyaknya stigma negatif mengenai self-harm. Seseorang yang ingin melakukan hal tersebut dianggap hanya ingin mencari perhatian, dan kurangnya rasa bersyukur kepada Tuhan. Self-harm atau Self-injury merupakan suatu "kegiatan" melukai diri sendiri, hal ini disebabkan oleh keadaan mental seseorang yang belum stabil serta adanya tekanan-tekanan yang berakibat depresi.

Bagi orang yang melukai diri sendiri, ia mungkin akan merasakan sensasi kepuasan dan ketenangan tersendiri yang sifatnya sementara. Namun kemudian muncul lah rasa bersalah ketika setelah melakukan hal tersebut. Tindakan Self-harm akan meninggalkan bekas luka pada kulit bagian tubuh tertentu. Bagian tubuh yang kerap menjadi sasaran adalah pergelangan tangan,lengan dan kaki.

Ada beberapa bentuk self-harm atau tindakan melukai diri sendiri, misalnya yaitu : Melakukan sayatan atau goresan pada bagian tubuh tertentu menggunakan benda tajam, Mengukir kata atau simbol pada kulit tubuh, Memukul diri sendiri, membenturkan kepala ke tembok, Mencakar kulit tubuh.

Mengapa melakukan self-harm? Self-harm dikategorikan dalam nonsuicidal self injury (NSSI). Kebanyakan orang yang melakukan self-harm tidak berniat untuk bunuh diri, mereka hanya ingin melampiaskan rasa sakit yang sedang dialaminya. Ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang seseorang melakukan ini, misalnya adalah :

  • Sulit mengekspresikan emosi, tidak semua orang terbiasa untuk memahami emosi yang sedang dirasakan dan membiarkannya begitu saja. Akhirnya, ketika disuatu kondisi yang sulit dan berat self-harm menjadi solusi untuk mengekspresikan diri  dari emosi yang sedang dirasakan.
  • Pengaruh pandangan terhadap diri, Seseorang yang membenci dirinya sendiri melihat self-harm sebagai pengalihan atas emosi yang disarakannya. Ketika ia melukai dirinya sendiri, maka akan merasakan lega dan kepuasan diri karena telah mengalihkan rasa sakitnya ke fisik.
  •  Menghukum diri sendiri, Sebagai bentuk hukuman untuk diri sendiri karena telah melakukan kesalahan dan mereka merasa pantas untuk menerima rasa sakit secara fisik yang timbul setelah melakukan self-harm.

Self-harm dengan self-awreness apakah saling berhubungan?

Self-harm dan self-awreness saling berhubungan, ketika kita memiliki banyak masalah dari diri kita sendiri sisi gelap kita akan keluar dan dengan kurangnya self-awreness kita tidak bisa untuk mengendalikannya. Setelah itu, kita melampiaskan dengan cara melukai diri sendiri.

Ada beberapa cara atau tips agar kita terhindar dari self-harm, yaitu:

  1. Carilah seseorang professional dalam mengatasi masalah seperti ini. Berkonsultasi dengan psikolog adalah solusi yang tepat ketika anda sudah berniat untuk melakukan self-harm.
  2. Jangan biarkan dirimu sendirian. Seorang teman adalah salah satu orang yang paling tepat dan berpengaruh dalam kehidupan, dengan cara kita menghabiskan waktu bersama teman atau sahabat bercerita satu sama lain akan meredakan stress yang sedang dialami.
  3. Mengalihkan pikiran. Menulis cerita, travelling adalah bagian dari mengalihkan pikiran untuk meredakan rasa stress yang dialami.
  4. Mengikuti kegiatan positif. Bertemu dengan banyak orang yang memiliki latar belakang masalah yang berbeda bahkan lebih berat dari masalah yang kita alami, dari sini kita bisa lebih bisa untuk menghargai diri sendiri.
  5. Melakukan self-talk. Katakan kepada diri sendiribahwa melukai diri sendiri adalah tindakan yang salah, setiap orang pasti memiliki masalah untuk itu jangan membuat dirimu terpuruk dan merasa masalahmu adalah masalah yang paling berat.

Self-harm bukan sebuah solusi, karena efek kepuasan yang timbul hanya sesaat. Lagipula kita tidak bisa menyelesaikan masalah yang sedang kita hadapi, apakah self-harm adalah tindakan yang tepat dan akankah semua masalah akan terpecahkan setelah melakukan self-harm? Tentu saja tidak.

Jangan semakin mempersulit keadaanmu dengan cara melakukan self-harm, kita harus mengapresiasi diri kita sendiri untuk tetap berjuang dan kuat bertahan sampai sekarang. SEMANGAT!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun