Pertanian tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Di Kecamatan Banjarmasin selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan telah menjadi komoditas yang berpotensi tinggi. Dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi dan strategi pengembangan pertanian tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan di wilayah tersebut, analisis Location Quotient (LQ) digunakan sebagai alat penting untuk menentukan potensi dan keunggulan komoditas Sayuran Dan Buahan.
Produksi tanaman sayuran dan buah-buahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kabupaten Kalimantan Selatan, merupakan kegiatan pertanian yang berfokus pada penanaman berbagai komoditas sayuran seperti cabai, tomat, bayam, serta buah-buahan seperti pisang, pepaya, dan semangka. Faktor iklim tropis yang mendukung, lahan yang subur, serta penerapan teknologi pertanian modern mempengaruhi hasil produksi. Selama 2018-2022, produksi ini dipengaruhi oleh permintaan pasar lokal dan regional, di mana petani setempat memainkan peran penting dalam penyediaan pangan segar bagi masyarakat. Meskipun demikian, perubahan pola cuaca, ketersediaan lahan, serta faktor ekonomi dapat memengaruhi jumlah dan kualitas hasil panen di wilayah tersebut. (Jhon dkk., 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan keunggulan komoditas tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggunakan metode Location Quotient (LQ) selama periode 2018-2022. Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan informasi yang akurat tentang sektor komoditas tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan yang paling berpotensi dan berkontribusi besar terhadap ekonomi lokal.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diolah dengan metode analisis Location Quotient (LQ). Data yang digunakan meliputi produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Provinsi Kalimantan Selatan. Analisis LQ akan membantu menentukan komoditas tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan yang berpotensi sebagai komoditas basis dan non-basis di wilayah tersebut.
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan sektor basis atau leading sektor. Location quotient menghitung perbandingan share output sektor i di kota atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor unggulan disini berarti sektor bisnis yang tidak akan habis apabila dieksploitasi oleh pemerintah wilayah. Menurut Hood (R. Jumiyanti, 2018)
Metode LQ memiliki beberapa keunggulan dalam mengidentifikasi sektor basis, antara lain penerapannya yang sederhana, mudah, dan tidak memerlukan perangkat lunak pengolahan data yang kompleks. Analisis ini dapat diselesaikan menggunakan spreadsheet Excel, atau jika datanya tidak terlalu banyak, dapat dilakukan dengan kalkulator. Berikut adalah rumus metode LQ:
Keterangan:
Xij    = Produksi (produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan (kg)) jenis komoditas j pada Tingkat Kecamatan
Xi     = Produksi (produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan (kg)) Total jenis komoditas pada Tingkat Kecamatan
Xj     = Produksi (produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan (kg)) jenis komoditas j pada Tingkat Kabupaten/Kota
X Â Â Â Â = Produksi (produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan (kg)) Total jenis komoditas pada Tingkat Kabupaten/Kota