Mohon tunggu...
Iqbal Baharuddin
Iqbal Baharuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa manajemen semester 4 di universits nahdlatul ulama sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Alasan Menjadi Guru Honorer di Indonesia

18 April 2024   09:40 Diperbarui: 18 April 2024   10:07 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Guru Honorer adalah tenaga pendidik yang belum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada instansi pendidikan formal, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Pemerintah mencatat ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab masih banyaknya guru berstatus honorer. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim merinci, alasannya yaitu banyak guru yang pindah, berhenti, pensiun maupun meninggal dunia, namun pihak sekolah tidak langsung mendapat guru pengganti. Menurut data dari direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani mencatat, sebanyak 529.770 guru berstatus honorer di sekolah-sekolah negeri. 

Di Indonesia sendiri gaji guru honorer terbilang sangat memprihatikan, yaitu berkisar antara tiga ratus ribu - dua juta rupiah, besaran gaji tersebut tergantung dari banyak nya jam mengajar dan daerah dari lokasi sekolah itu sendiri. Lantas, dengan sedemikian banyaknya guru yang masih berstatus honorer, dan gaji yang tergolong kecil kenapa masih banyak orang yang ingin mendaftar sebagai guru di sekolah-sekolah?

Guru merupakan salah satu profesi yang penting dalam kemajuan negara, khusus nya dalam pembangunan sumberdaya manusia. Menjadi guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar, pasalnya seorang guru harus membentuk para penerus bangsa menjadi calon orang-orang sukses yang nantinya memberikan peran untuk bangsa dan negara. Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebagai pembentuk penerus bangsa dimasa yang akan datang.

Berikut beberapa alasan banyak nya peminat menjadi guru meskipun berstatus honorer
1. Panggilan hati
Menjadi guru merupakan pekerjaan yang mulia, tidak semua orang mau dan bisa menjadi guru, dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk mengajar siswa yang dengan berbagai macam karakter dan kemampuan, oleh karena itu sebagian besar orang yang mendaftar sebagai guru merupakan panggilan dari hati masing-masing untuk mendidik para siswa agar menjadi lebih baik dimasa datang.

2. Sebagai peningkat wawasan
Menjadi guru bukan hanya tentang mengajar, akan tetapi juga belajar disaat bersamaan, disaat guru sedang mengajar dan menerangkan kepada siswa nya, secara tidak langsung guru tersebut sedang melakukan proses belajar dan penambahan wawasan untuk dirinya sendiri. Oleh sebab itu daya ingat dan wawasan seorang guru sangat kuat karena terasah setiap harinya

3. Ingin menjadi pegawai negeri
Menjadi pegawai negeri merupakan impian banyak orang, terlebih lagi guru. Di indonesia langkah pengangkatan guru menjadi pegawai negeri terbilang sangat sulit. Sebelum itu guru masih harus menjadi guru berstatus “honorer” sebelum di angkat menjadi pegawai negeri, yang dimana didalam masa-masa “honorer” tersebut sang guru masih mendapatkan gaji yang relatif kecil

Pada masa saat ini, pengangkatan guru “honorer” menjadi pegawai negeri sudah terbilang lebih mudah dari tahun-tahun sebelum nya, dikarenakan pemerintah pusat sudah mulai intens terhadap kondisi guru yang telah mengabdi bertahun-tahun  dan belum mendapat pengangkatan status menjadi pegawai negeri, saat ini pemerinta sudah mengadakan formasi PPPK dan formasi khusus untuk para guru honorer dan yang telah mengabdi bertahun-tahun untuk lebih di prioritaskan di angkat menjadi pegawai negeri. Persaingan dan proses nya memang berat untuk menjadi pegawai negeri.
Tapi permasalahan ini mulai terlihat kemajuan nya di masa saat ini dengan ada nya inovasi-inovasi yang diberikan pemerintah sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun