Mohon tunggu...
Iqbal Anas
Iqbal Anas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teacher, Trainer, Writer and Content Creator

Suka baca-baca, dan kalau lagi mood ditulis, www.iqbalanas.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasib Guru Honorer, Kerja Ekstra Gaji Tak Seberapa

3 Agustus 2024   10:28 Diperbarui: 3 Agustus 2024   10:31 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nasib Guru Honorer: Kerja Ekstra, Gaji Tak Seberapa

Guru merupakan pilar penting dalam pendidikan yang berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, di balik tugas mulianya, nasib sebagian guru honorer di Indonesia masih memprihatinkan. Mereka bekerja keras dengan tanggung jawab yang besar, tetapi sering kali hanya mendapatkan imbalan yang jauh dari memadai. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh guru honorer dan bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Potret Guru Honorer di Indonesia

Guru honorer adalah guru yang tidak berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan umumnya bekerja di bawah kontrak sementara. Mereka sering kali mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar tetap. Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa jumlah guru honorer di Indonesia cukup signifikan, bahkan mencapai ratusan ribu orang.

Salah satu isu utama yang dihadapi oleh guru honorer adalah ketidakstabilan kerja. Karena status mereka yang tidak tetap, mereka tidak memiliki jaminan pekerjaan jangka panjang. Banyak guru honorer yang harus bergantung pada perpanjangan kontrak setiap tahunnya, yang tentunya menambah tekanan psikologis dalam menjalani profesinya. Ketidakpastian ini juga mempengaruhi rencana masa depan mereka, baik secara pribadi maupun profesional.

Gaji Tak Seberapa

Salah satu masalah paling krusial yang dihadapi oleh guru honorer adalah rendahnya gaji yang mereka terima. Gaji guru honorer sering kali jauh di bawah upah minimum regional (UMR) dan tidak sebanding dengan beban kerja serta tanggung jawab yang mereka emban. Banyak di antara mereka yang harus mengajar di beberapa sekolah sekaligus atau melakukan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagai perbandingan, di beberapa daerah, guru honorer hanya menerima gaji sekitar Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000 per bulan. Angka ini jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga. Kondisi ini memaksa banyak guru honorer untuk mencari sumber penghasilan tambahan dengan cara mengajar les privat, bekerja paruh waktu, atau berbisnis kecil-kecilan.

Beban Kerja Ekstra

Selain menghadapi gaji yang minim, guru honorer juga dihadapkan pada beban kerja yang cukup berat. Mereka sering kali harus mengajar di beberapa kelas dengan jumlah siswa yang besar. Dalam banyak kasus, mereka juga diminta untuk mengisi kekurangan guru tetap, sehingga harus menangani berbagai mata pelajaran yang mungkin tidak sesuai dengan keahlian mereka.

Selain itu, guru honorer juga harus mengurus administrasi sekolah dan ikut terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler tanpa mendapatkan insentif tambahan. Beban kerja yang berlebihan ini tentunya mempengaruhi kualitas pengajaran mereka dan pada akhirnya berdampak pada mutu pendidikan yang diterima oleh siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun