Mohon tunggu...
Iqbal Anas
Iqbal Anas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teacher, Trainer, Writer and Content Creator

Suka baca-baca, dan kalau lagi mood ditulis, www.iqbalanas.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan KH Ahmad Dahlan Meretas Jalan Pendidikan Islam

26 Juli 2024   00:13 Diperbarui: 26 Juli 2024   00:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perjuangan KH Ahmad Dahlan: Meretas Jalan Pendidikan Islam

KH Ahmad Dahlan adalah tokoh sentral dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan memainkan peran krusial dalam meretas jalan bagi pembaharuan dan modernisasi pendidikan Islam di tanah air. Dengan dedikasi dan visi yang mendalam, beliau berhasil mengubah paradigma pendidikan yang ada pada masanya dan meninggalkan warisan yang terus dirasakan hingga kini. Artikel ini akan membahas perjuangan KH Ahmad Dahlan dalam meretas jalan pendidikan Islam, menjelaskan langkah-langkah yang diambilnya, serta dampak yang ditinggalkannya.

Latar Belakang Pendidikan Islam pada Masa KH Ahmad Dahlan

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pendidikan Islam di Indonesia masih sangat tradisional. Sebagian besar pendidikan dilakukan di pesantren-pesantren dengan kurikulum yang terfokus pada pembelajaran agama secara mendalam namun terbatas dalam hal ilmu pengetahuan umum. Pendidikan di pesantren pada umumnya menekankan pada hafalan Al-Qur'an dan pelajaran-pelajaran fiqh, namun kurang memberikan perhatian pada perkembangan ilmu pengetahuan modern seperti matematika, sains, dan bahasa.

KH Ahmad Dahlan, yang lahir pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, memulai pendidikan formalnya di lingkungan keluarga yang religius. Pada usia 15 tahun, beliau berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmunya. Di Mekah, KH Ahmad Dahlan belajar dari berbagai ulama terkemuka dan terpengaruh oleh ide-ide pembaruan yang diperkenalkan oleh tokoh-tokoh seperti Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Pengalaman ini membentuk pandangannya tentang pendidikan dan mendorongnya untuk membawa perubahan besar ke tanah air.

Pendirian Muhammadiyah dan Visi Pendidikan

KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912 dengan tujuan utama memperbarui cara pandang dan praktik umat Islam di Indonesia. Salah satu langkah pertama dan terpenting yang diambilnya adalah mendirikan sekolah-sekolah yang menggabungkan pendidikan agama dengan ilmu pengetahuan umum. Ini merupakan langkah revolusioner pada masa itu, ketika pendidikan agama dan pendidikan umum sering kali dipisahkan.

Visi KH Ahmad Dahlan untuk pendidikan adalah menciptakan kurikulum yang tidak hanya fokus pada ajaran agama, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan zaman modern. Beliau menyadari bahwa umat Islam tidak hanya perlu memahami ajaran agama, tetapi juga harus memiliki pengetahuan umum yang memadai untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan dunia profesional.

Inovasi dalam Kurikulum Pendidikan

Salah satu inovasi terbesar KH Ahmad Dahlan dalam pendidikan adalah penggabungan kurikulum agama dan umum. Di bawah bimbingannya, Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang menawarkan pelajaran agama Islam serta mata pelajaran seperti matematika, sains, bahasa, dan sejarah. Kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah Muhammadiyah bertujuan untuk memberikan pendidikan yang menyeluruh, mengembangkan keterampilan intelektual, serta membentuk karakter yang baik pada siswa.

Sekolah-sekolah Muhammadiyah juga menerapkan metode pengajaran yang lebih modern dan sistematis. KH Ahmad Dahlan menyadari pentingnya metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa. Oleh karena itu, beliau mendorong penggunaan metode-metode pengajaran yang inovatif, termasuk pendekatan-pendekatan yang berbasis pada aktivitas dan partisipasi aktif siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun