Mohon tunggu...
Iqbal Anas
Iqbal Anas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Teacher, Trainer, Writer and Content Creator

Suka baca-baca, dan kalau lagi mood ditulis, www.iqbalanas.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden yang Sibuk Urus Partai, Silahkan Mundur

1 April 2013   11:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:55 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya mengutip pernyataan Presiden RI sewaktu Sidang Kabinet Kamis (19/7/2012). Beliau mengatakan: "Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilahkan baik-baik untuk mengundurkan diri," tegas Presiden dalam sambutanya di sidang kabinet, Kamis (19/7/2012).

Pesan Presiden jelas: Menteri yang sibuk urus partai, silahkan mundur saja. Jelaskan? Sekarang? sang presiden terpilih menjadi Ketua Umum Partai. Bukan itu saja, sejumlah tokoh partai Demokrat yang juga Menteri dan pejabat penting lainnya ditunjuk sebagai pejabat tinggi partai.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menunjuk Syarief Hasan sebagai Ketua Harian Partai Demokrat. Selain itu, SBY juga menunjuk Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi D dan EE Mangindaan sebagai Ketua Harian Dewan Pembina PD.

Untuk diketahui, ketiga pejabat yang ditunjuk oleh SBY kali ini mempunyai jabatan strategis di Indonesia. Syarief Hasan merupakan Menteri Koperasi dan UKM, EE Mangindaan merupakan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Marzuki Alie adalah Ketua DPR RI.

Sekarang? apakah SBY masih berani mengulang pernyataannya dalam sidang kabinet yang penulis kutip diatas? atau mungkin kepada dirinya sendiri. "Presiden yang sibuk urus partai, silahkan mundur!"

Terlalu naif kalau dikatakan menjadi Ketua Partai dan jabatan strategis lainnya di partai atau apapun sebutannya tidak sibuk dan seterusnya, atau alasan lain bisa dimanaje dan ada wakil dan seterusnya, yang jelas ketua itu pasti sibuk mengurus partainya, ngak mungkin ngak. Apalagi ini menjelang 2014, dimana pemilu legislatif akan dilangsungkan. Jelaslah agenda semua ketua-ketua parpol akan terkonsentrasi dengan strategi dan langkah-langkah untuk memenangkan partainya. Ya kan? ya iyalah, masa iya-iya donk.

Wahai presiden berikan contoh yang baik bagi bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun