Mohon tunggu...
Iqbal alhaadi
Iqbal alhaadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah bermain sepak bola sejak kecil, saya sangat suka bermain musik dan juga membaca, sehingga cita cita saya adalah menjadi penulis sekaligus pemain sepak bola profesional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Culture Shock Penghambat Komunikasi

16 Juni 2023   23:34 Diperbarui: 16 Juni 2023   23:43 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Culture shock dilingkungan kampus merupakan hal yang acap kali terjadi. Berbagai universitas tersebar di seluruh kota sehingga bercampurnya mahasiswa dengan identitas budaya yang berbeda-beda dalam suatu daerah bukan menjadi hal baru yang terjadi di Indonesia. Perbedaan budaya, suku bangsa, adat istiadat dan sebagainya menjadi potensi mahasiswa perantau dapat mengalami culture shock atau kekagetan budaya.

Culture shock merupakan tuntutan penyesuaian yang berada pada level kognitif sosio-emosional, perilaku dan psikologi yang dialami oleh seseorang yang berada pada budaya yang berbeda (Indrianie, 2012).

Berbagai macam permasalahan proses komunikasi dan interaksi yang terjadi diakibatkan dari beragamnya kebudayaan diantara mahasiswa. Akibat budaya yang berbeda maka tipe pergaulan antara satu sama lain juga jelas berbeda, dengan begitu akan ada batasan diantara satu sama lain, maupun itu dari segi bahasa, perilaku, serta kebiasaan-kebiasaan. Perbedaan yang mendasar ini tentunya akan dapat menimbulkan kecemasan dalam berkomunikasi dan menyebabkan terganggunya proses komunikasi mahasiswa perantau. Seseorang yang mengalami culture shock akan merasa cemas, bingung dan frustasi karena kehilangan tanda dan cara bergaul yang diketahuinya dari kultur asalnya.

Seseorang yang memiliki kebudayaan yang berbeda maka akan lebih besar tingkat kehati-hatian nya untuk berkomunikasi, semakin besarnya tingkat kehati-hatiannya maka semakin besar pula tingkat kecemasannya dalam menyampaikan sesuatu, dikarenakan takutnya perbedaan nilai dan persepsi yang akan ditimbulkan. Dari  pengalaman dan observasi dengan lingkungan sekitar, saya melihat bahwa semakin berbedanya bahasa yang digunakan dan semakin besar perbedaan kebudayaan yang dimiliki diantara mahasiswa maka semakin sulit juga komunikasi untuk dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun