Mohon tunggu...
Iqbal Alfaqih
Iqbal Alfaqih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Airlangga prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan

Gemar mengembangkan diri dalam bidang Fotografi, melihat dunia melalui kacamata baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Jepang dan Gen Z Indonesia

28 Desember 2024   07:12 Diperbarui: 28 Desember 2024   15:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suatu acara cosplay, sumber : payandplay

Budaya Jepang kini semakin mendominasi kalangan Gen Z di Indonesia. Globalisasi dan perkembangan teknologi, terutama internet, menyebabkan konten budaya Jepang seperti anime, musik, fashion, dan kuliner dengan mudah menyusup ke dalam kehidupan sehari-hari anak muda melalui media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan layanan streaming lainnya. Sayangnya, di balik pesona budaya Jepang yang terus berkembang, budaya Indonesia perlahan mulai terkikis. Lalu, apa saja yang membuat Fenomena ini terjadi? simak penjelasan berikut. 

Fenomena ini dipicu oleh daya tarik estetika budaya Jepang yang khas, nilai hiburannya yang tinggi, serta rasa penasaran yang besar terhadap hal-hal baru dari luar negeri. Salah satu daya tarik utama adalah anime dan manga. Generasi Z di Indonesia tumbuh di era dimana serial anime seperti Naruto, One Piece, dan Attack on Titan menjadi tontonan favorit. Anime tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga memperkenalkan elemen budaya Jepang seperti makanan, tradisi, hingga nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam ceritanya. Hal ini mendorong banyak anak muda untuk mendalami budaya Jepang, termasuk belajar bahasa Jepang agar bisa menikmati anime tanpa membaca subtitle. 

Dari anime dan manga yang disuka, muncul lah cosplayer yang juga menjadi tren di kalangan Gen Z. Banyak anak muda di Indonesia yang tertarik meniru karakter favorit mereka dari anime, manga, atau gim Jepang. Aktivitas ini tidak hanya melibatkan kreativitas dalam membuat kostum, tetapi juga membangun komunitas yang solid. Komunitas cosplay sering kali menjadi ruang untuk berbagi minat, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengekspresikan diri secara bebas. 

Di bidang musik, J-Pop seperti lagu-lagu dari grup idol AKB48 atau utaite seperti Ado, Mafumafu, juga vocaloid memiliki tempat khusus di hati Gen Z. Lagu-lagu ini memiliki melodi yang unik dan khas juga makna lagu yang relate dengan kehidupan Gen Z yang menarik banyak perhatian pemuda. Ini menjadi salah satu medium untuk mengenal budaya pop Jepang lebih dalam. 

Namun, pengaruh budaya Jepang ini tidak hanya berdampak positif. Ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, seperti risiko lupa akan identitas budaya lokal. Ketika anak muda terlalu fokus pada budaya asing, mereka bisa saja melupakan budaya tradisional Indonesia. Selain itu, konsumsi budaya pop yang berlebihan dapat memengaruhi prioritas dan gaya hidup mereka, tergila-gila dengan budaya Jepang, kecanduan konten anime, berlebihan dalam melakukan cosplay, dan berbagai hal lainnya dengan memprioritaskan pola konsumsi yang cenderung mengikuti tren budaya Jepang. 

Untuk itu, penting bagi Gen Z di Indonesia untuk tetap bersikap selektif dan kritis dalam menyerap budaya asing. Menggemari budaya Jepang bukanlah hal yang salah, tetapi menjaga keseimbangan dengan melestarikan budaya lokal adalah langkah bijak untuk tetap berakar pada identitas bangsa. 

Pengaruh budaya Jepang terhadap Gen Z di Indonesia menunjukkan betapa kuatnya daya tarik budaya pop Jepang dalam era globalisasi. Dengan dampak positif seperti peningkatan kreativitas, rasa percaya diri, dan wawasan baru, serta tantangan seperti potensi kehilangan identitas lokal, generasi muda diharapkan dapat menikmati budaya Jepang dengan tetap menghargai warisan budaya Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun