Komunitas film Masjid Salman ITB berawal dari kegemaran kami membuat film indie. Apakah film indie itu? Â Mengutip dari wikipedia, film indie atau film independen adalah film yang dibuat sebagian besar di luar studio film besar, dan juga diproduksi dan didistribusikan secara independen. Film independen kadang dapat dengan mudah dibedakan dengan melihat konten dan gayanya, di mana visi artistik pribadi para pembuat film dapat terwujudkan. Film independen biasanya dibuat dengan anggaran yang jauh lebih rendah daripada film-film komersial.Â
Film indie biasanya berdurasi pendek, tapi ada juga yang berdurasi lebih dari 60 menit. Pada tahun 2008 komunitas film Masjid Salman ITB yang saat itu bernama Salman Films, mengajak beberapa komunitas film indie di Bandung untuk membuat film berdurasi panjang. Selama kurang lebih 2 tahun kami akhirnya berhasil membuat sebuah film berjudul Me, My Sister & Muhamad Ali.
Film ini bercerita tentang Dewi Fortuna, seorang siswa kelas XII SMA yang merupakan kopian dari sosok kakaknya Nirmala. Unbreakable dan independent adalah dua karakter yang kuat yang ditiru Dewi dari kakaknya. Sosok Nirmala sangat kuat dalam diri Dewi, dipacu karena hanya Nirmalalah satu-satunya tempat Dewi bernaung setelah kedua orang tua mereka meninggal semenjak Dewi kecil.
Namun suatu hari Dewi harus menerima kenyataan pahit bahwa Nirmala pergi meninggalkan Dewi. Dewi tidak siap mental dengan kepergian kakaknya yang tiba-tiba menjadi TKW di luar negri. Saat Dewi sedang histeris mencari-cari kakaknya, dia malah mengalami kecelakaan lalu lintas. Orang yang menabraknya adalah Muhamad Ali, seorang mahasiswa seni rupa.
Secara tidak sengaja Ali terbawa dalam masalah Dewi dan kakaknya. Masuknya Ali dalam kehidupan Dewi mengubah pola pikiran Dewi tentang dirinya kakaknya, dan makna hidup mandiri.
Film berdurasi 90 menitan ini dibuat dengan semangat anak muda. Ada 4 komunitas anak muda yang tergabung dalam proyek ini, yaitu dari Salman Films, Forum Filmmaker Pelajar Bandung (F2PB), Rolling Action, dan Forum Lingkar Pena (FLP) Bandung. Untuk menyatukan 4 komunitas tersebut dibentuklah Konsorsium Film Indonesia (KFI). KFI menjadi bendera kami sebagai ikhtiar menembus industri film nasional kala itu.
Untuk menonton filmnya bisa di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=BeyF0N4Is8E
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H