Mohon tunggu...
Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Mohon Tunggu... Desainer - Filmmaker

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Film

Perjalanan Sebuah Investasi IP (5)

27 Februari 2024   14:14 Diperbarui: 27 Februari 2024   20:19 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aisha Nurra Datau dan Ine Febriyanti dalam acara Festival Film Indonesia 2017 di Menado (Dok. Kapanlagi)

Pelajaran paling berharga yang kami dapatkan dari rangkaian Master Class bersama Budiyati Abiyoga, Didi Petet, dan Riri Riza adalah pentingnya memprediksi jumlah penonton dari film yang akan kita produksi. Setiap film akan menemukan penontonnya, selama film tersebut dipersiapkan dengan matang dan mengikuti standar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. Bioskop hanya akan menayangkan film yang mempunyai potensi penonton yang layak dan mengikuti standar yang berlaku.

Sekilas hal ini terkesan membatasi kreativitas. Tapi bagi kami yang telah cukup lama memproduksi film indie, tantangan untuk masuk ke jalur industri adalah suatu keniscayaan. Maka dengan tekad yang bulat kami mulai merumuskan ide cerita yang menurut kami dapat menarik investor untuk ikut mendanai. Karena kami belum punya modal dana yang cukup untuk bisa memproduksinya sendiri. 

Saat itu di tahun 2015, Ibu Budi sebagai produser mematok angka 2,5 Milyar untuk produksi sebuah film layar lebar. Angka ini termasuk kategori menengah untuk sebuah film bergenre drama.

Cuplikan salah satu scene film Iqro Petualangan Meraih Bintang (Dok. Film Iqro)
Cuplikan salah satu scene film Iqro Petualangan Meraih Bintang (Dok. Film Iqro)

Kami memutuskan untuk membuat film petualangan anak-anak yang memadukan tema keluarga, sains, dan religi. Tim perumus cerita terdiri dari Budiyati Abiyoga (produser), Iqbal Alfajri (sutradara), Aisyah Amirah Nasution (penulis skenario), dan Ius Kadarusman (associate produser). Di awal tahun 2015, tim perumus cerita berhasil menyusun draft awal cerita dengan judul Iqro Petualangan Meraih Bintang. Penulisan skenario berjalan selama kurang lebih 1 tahun.

Dalam skenario yang kami buat, salah satu setting cerita yang dominan adalah Observatorium Bosscha. Syukurnya kami mendapat izin dari pengelola observatorium untuk shooting setelah mereka tahu bahwa film Iqro juga mengangkat isyu tentang polusi cahaya. Selain itu peran Dr. Moedji Raharto, salah seorang narasumber kami, yang juga pernah menjadi Kepala Observatorium Bosscha, ikut menjadi penentu turunnya izin lokasi. Bahkan saat Riri Riza bisa shooting film Petualangan Sherina di Bosscha pun tak lepas dari peran Dr. Moedji.

Dr. Moedji Raharto, sosok di balik film-film yang bisa shooting di Bosscha. (Dok. Film Membaca Langit)
Dr. Moedji Raharto, sosok di balik film-film yang bisa shooting di Bosscha. (Dok. Film Membaca Langit)

Memasuki tahap pra produksi, masalah terbesar berikutnya yang kami hadapi adalah menemukan pemeran utama anak-anak. Tak banyak pilihan pemain film anak-anak yang tersedia saat itu sesuai dengan peran dan karakter yang kami butuhkan. 

Akhirnya tanpa melalui proses casting, kami berhasil menemukan Aisha Nurra Datau, putri sulung pasangan sinematografer Yudi Datau dan aktris Ine Febriyanti, untuk mengisi posisi pemeran utama itu. Selanjutnya kami mendapatkan jajaran aktor senior yaitu Cok Simbara, Neno Warisman, Mike Lucock, dan Adhitya Putri. Film ini juga didukung Raihan Khan sebagai pemeran anak-anak pria.

Trailer film Iqro Petualangan Meraih Bintang dapat disaksikan di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=ervApVH-lG4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun