Rindu tak terobati bagi mereka yang sedang jatuh hati pada pesona dan pandangan yang pertama
Rindu tidak bisa memendung air mata yang sedang menetas di pelipis mata
Karena bahasa hati yang sedang bersedih adalah air mata yang menetes deras
Apakah itu tanda atau sebuah hukum alam yang mau berjalan dengan syair syahdu oleh seorang pujangga
Lalu aku tak mengerti kenapa patah hati dan senyum selalu bertabur menjadi keluh kesah yang panjang cerita senyum bayang wajahnya
Hingga sederhana dari kata hati selalu menetes kan air mata yang tak berguna untuk menghapus goresan rindu yang mendalam
Pandangan ku hanya sebatas kasih sayang belum bisa mengikat mu seutuhnya menjadi kekasih
Senyuman mu adalah cobaan terbesar yang sedang aku perangi menjadi sebuah eskalator yang berlana di tepi tebing yang membawa selamat atau membawa maut
Mungkin aku tak pandai merayu mu dengan hal yang tajam melawan takdir
Adakalanya aku sedang bersemi dalam kebaikan dengan tenaga yang sedang aku perjuangkan agar bisa memberikan ruang ternyaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H