Apakah suraku terdengar aneh  ketika aku mengatakan itu meskipun Aku sudah melatihnya? bagaimana jika mereka tidak bercanda dan benar-benar membenciku? bagaimana jika skenario atau argumen ini terjadi?Â
Kita masing-masing begadang untuk memikirkan situasi yang bisa berbeda sepanjang hari atau moment memalukan dari tahun-tahun sebelunya. Itu perilaku normal tetapi kapan itu menjadi berlebihan? jika di biarkan, Anda mungkin berakhir berputar-berputar dalam siklus pikiran negatif lebih lama dari pada sehat.Â
Spiral ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan mental, fisik, dan emosional Anda. Ingin mempelajari beberapa efek tidak aman dari berpikir berlebian terhadap Anda? Saya akan membahas 7 efek berbahaya dari terlalu banyak berpikir (Overthinking) yang dapat Anda kenali dalam hidup Anda.
1. Ini dapat memperpendek umur Anda.
Sekolah Kedokteran Harvard melakukan penelitian pada otak berusia 60-70 tahun vs 100+ tahun dan menemukan bahwa mereka yang meninggal pada usia yang lebih muda memliki tingkat protein yang secara signifikan lebih rendah yang menenangkan otak.Â
Pemikiran ekstra menyebabkn aktivitas otak berlebih, yang menghabiskan protein. Kami tidak mengatakan bahwa dengan terlalu banyak berfikir Anda akan mati secara spontan pada usia 30 tahun, tetapi otak yang bekerja terlalu keras dapat memiliki efek yang tidak di inginkan yang mungkin belum Anda ketahui sampai sekarang.
2. Anda mendapatkan kualitas tidur yang lebih sedikit dan lebih buruk.
Terkadang larut malam, anda tidak bisa tidak khawatir tentang acara yang akan datang atau menganilis aspek kehdupan Anda secara berlebihan. Pikiran cemas mengeluarkan tubuh Anda dari keadaan istirahatnya, membuat Anda lebih waspada dann terjaga.Â
Hal ini menyebabkan bolak-balik saat mencoba tidur hanya untuk mendaptkan kualitas tidur yang buruk. Dan, jika anda tidak tidur nyenyak Anda memiliki  lebih sedikit energi yang menyebabkan lingkaran setan kurang tidur dan kesehatan.
3. Ini mempengaruhi keseimbangan kimiawi tubuh Anda.
Menurut Ph. D Neuropsikolog Rick Hansen, terus menerus berfokus dan membangun pikiran negatif  hipotesis membuat otak Anda kurang mampu membedakan antara stress hipotesis dan stress yang perlu di tindak lanjuti.Â