Mohon tunggu...
Iqbal Rayhansyah
Iqbal Rayhansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana IA-CEPA Membantu Indonesia dalam Melunasi Utang kepada IMF Menurut Liberalisme dan Neoliberalisme

24 Oktober 2023   22:44 Diperbarui: 24 Oktober 2023   22:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IA-CEPA

IA-CEPA merupakan kependekan dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia. IA-CEPA merupakan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Australia, berdasarkan prinsip dasar hubungan yang seimbang dan saling menguntungkan. IA-CEPA bertujuan untuk menciptakan kerangka era baru hubungan ekonomi antara Australia dan Indonesia dan membuka pasar baru. dan peluang bagi dunia usaha, pengguna awal, penyedia layanan, dan investor. IA-CEPA mencakup proses bisnis dan investasi yang diperlukan melalui program layanan dukungan. IA-CEPA memberikan akses yang lebih baik ke pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian, perikanan, dan industri.
Kemitraan IA-CEPA di INDONESIA

Indonesia dan Australia memiliki hubungan ekonomi yang erat melalui kerja sama dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Australia (IA-CEPA). IA-CEPA dapat membantu Indonesia melunasi utangnya kepada IMF dengan memberikan akses pasar yang lebih baik, meningkatkan daya saing produk Indonesia, dan meningkatkan perdagangan antara Indonesia dan Australia. Ide ini didasarkan pada keyakinan bahwa pasar bebas dan berkurangnya intervensi pemerintah dalam perekonomian akan meningkatkan kesejahteraan warga dan menciptakan pasar yang lebih baik. Namun gagasan ini mendapat kritik karena dapat menimbulkan stigma dan ketidakadilan di masyarakat.

LIBERALISME

Liberalisme adalah visi politik dan moral yang menekankan hak individu, kebebasan, persetujuan terhadap pemerintah, kesetaraan politik, dan hak untuk memiliki properti. Konsep ini muncul pada masa Pencerahan dan menjadi populer di kalangan filsuf dan ekonom Barat. Liberalisme bertujuan untuk menggantikan nilai-nilai seperti warisan, agama nasional, pemerintahan absolut, hak ketuhanan raja, dan penyesalan tradisional dengan demokrasi, supremasi hukum, dan persamaan di depan hukum. Liberalisme juga mengakhiri kebijakan merkantilisme, otoritarianisme dan hambatan perdagangan lainnya, serta mendorong perdagangan dan pasar bebas. Konsep liberalisme memiliki banyak varian, seperti liberalisme klasik, liberalisme modern, dan neoliberalisme. Libertarianisme menekankan pentingnya kebebasan individu dan kebebasan pasar dan ekonomi. Dari perspektif libertarian, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam perekonomian

NEO-LIBERALISME

Neoliberalisme adalah visi politik dan ekonomi yang menekankan pasar bebas, privatisasi, deregulasi, dan berkurangnya keterlibatan pemerintah dalam perekonomian. Konsep ini muncul pada tahun 1930an dan menjadi populer pada tahun 1980an dan 1990an. Neoliberalisme mempromosikan gagasan bahwa pasar bebas dan mengurangi intervensi pemerintah dalam perekonomian akan meningkatkan kesejahteraan warga negara dan menciptakan pasar yang lebih baik. Neoliberalisme juga menekankan pentingnya kerja sama ekonomi dan perdagangan bebas untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara. Dalam konteks IA-CEPA, neoliberalisme dapat membantu meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia yang dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Namun gagasan ini juga mendapat kritik karena dapat menimbulkan kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
IA-CEPA, Indonesia, liberalisme dan neoliberalisme

Dari perspektif liberalisme dan neoliberalisme, IA-CEPA dapat membantu Indonesia membayar utangnya kepada IMF dengan memberikan akses pasar yang lebih baik, meningkatkan daya saing produk Indonesia, meningkatkan investasi antara Indonesia dan Australia serta menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Ide ini didasarkan pada keyakinan bahwa pasar bebas dan berkurangnya intervensi pemerintah dalam perekonomian akan meningkatkan kesejahteraan warga dan menciptakan pasar yang lebih baik. Namun gagasan ini juga mendapat kritik karena dapat menimbulkan kesenjangan dan ketidakadilan sosial.

sumber:

https://www.kompasiana.com/rikadwi8914/65369cdaee794a1ea1740704/analisis-ia-cepa-australia-indonesia-dan-hutang-indonesia-ke-imf-menurut-liberalisme-neoliberalisme

https://www.kompasiana.com/syifaturohmah9/6537c432110fce30272942b2/studi-kasus-liberalisme-dan-neoliberalisme-dalam-kebijakan-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun