Mohon tunggu...
I Putu Gede Wahyu Hermawan
I Putu Gede Wahyu Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa MBKP Hadirkan Teh Daun Kelor di Pesta Rakyat Tubungwalang, Lembata, NTT.

23 November 2024   14:20 Diperbarui: 23 November 2024   21:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Agustinus Laka (Sumber: Tim Dokumentasi MBKP Tubungwalang)

Pada tanggal 15 November 2024, Mahasiswa Muda Berdaya Kedaulatan Pangan yang merupakan bagian dari  Program Magang Merdeka Kemendikbudristek , Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat  melakukan Pekan Pesta Rakyat, yang dimana serangkaian ini salah satunya ialah pengolahan  potensi pangan desa. Rangkaian dari pesta rakyat yang bertajuk pangan dan budaya dengan tema "Menggali Pangan Lokal Dalam Ruang Kebudayaan" dimulai dengan pembuatan inovasi daun kelor dengan mengolahnya menjadi teh. Kegiatan ini sangat mengundang antusias dari warga, khususnya pada kader posyandu dan dasa wisma desa. Kegiatan inovasi ini telah melalui percobaan yang panjang, dimana sebelumnya penanggung jawab dari kegiatan ini, yaitu Angela Merici Paskaliamuis Lamanepa, dkk telah melakukan uji coba selama 2 kali, yang bertempat di Balai Posyandu dan Balai Desa Tubungwalang.

Sosialisasi yang dilakukan menghadirkan dua narasumber yaitu, penanggung jawab dari kegiataan tersebut serta Nilna Fauza dari jurusan Teknologi Pangan UPN Jawa Timur yang membahas tentang nilai nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam daun kelor. Selain diberikan sosialisasi berupa teori, kegiatan inovasi ini juga memberi tahu praktik-praktik dengan langkah-langkah yang sesuai untuk pembuatan teh daun kelor. "Hadirnya adik-adik mahasiswa ini harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk belajar tentang mengolah pangan , terlebih lagi pangan daun kelor yang sangat praktis kita olah untuk dijadikan teh" Ucap perwakilan perangkat desa di sela-sela sambutannya.

Sambutan Agustinus Laka (Sumber: Tim Dokumentasi MBKP Tubungwalang)
Sambutan Agustinus Laka (Sumber: Tim Dokumentasi MBKP Tubungwalang)

Pentingnya kegiatan ini adalah sebagai pemantik warga untuk dapat mengolah bahan alam yang ada di lingkungan mereka. Serta menumbungkan kembali kecintaan dan kesadaran terhadap pangan lokal di desa setempat agar tidak melulu berbicara impor terhadap bahan pangan dari luar desa. Maka dari itu mahasiswa Muda Berdaya Kedaulatan Pangan atau MBKP hadir untuk memberikan suntikan ilmu pengetahuan untuk warga tentang pangan, khususnya inovasi pangan yang berkaitan dengan kebudayaan. Dimana inovasi ini bergerak dari  sosologi of culture dari masyarakat sejak zaman dahulu, masyarakat di Desa Tubungwalang atau suku kedang pada umumnya telah membiasakan diri  mengonsumsi kelor atau disebut merongge untuk lauk dari makanan harian. Melihat dari banyaknya produktivitas daun kelor dan analisis data yang dilakukan melalui wawacara terstruktur tentang pangan oleh warga desa, maka kami mengembangkan potensi alam yang ada untuk dijadikan inovasi segar agar masyarakat dapat  mengolah pangan dengan praktis dan terjangkau. Bapak kepala Desa Tubungwalang Lamaludin Leu, S.P.d, gr menyatakan bahwa inovasi ini sangat bagus sekali, terlebih bangan yang digunakan sangat dekat dengan masyarakat, dan pembuatanya sangat praktis dan nantinya bisa menjadi produk ciri khas desa, hal tersebut disampaikan pada saat diskusi terkait prototipe mahasiswa MBKP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun