Mohon tunggu...
Ipung Surya Perdana
Ipung Surya Perdana Mohon Tunggu... Desainer - All about it

Graduated from A state University in electrical engineering major. Former teacher at Educational Training Institution. Tutoring various subjects in computer such as, Ms. Office, Graphic Design, and Computer Aided Design. Now, working as Digital Illustrator and Typographer. Once an engineer, now a designer... Who said left brained person can't do art? Your arguments are invalid...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsep Editing dalam Fotografi Digital

21 Januari 2014   10:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:37 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konsep editing dalam fotografi digital memiliki banyak aliran (kecuali aliran sesat!). Ya, karena banyak selera dibalik pemrosesan tersebut. Semua tergantung siapa yang mengolah. Dasar dari pengolahan sebuah foto kembali pada prinsip dasar, yaitu warna dan cahaya (atau saya lebih suka menyebutnya tonal and color). Diluar dari kedua teknik dasar tersebut ada juga bagian-bagian lain yang diatur ulang seperti ketajaman, noise, menghilangkan obyek, sampai mengatur komposisi foto.

Ada beberapa fotografer yang ngga’ suka melakukan proses editing. Mereka berprinsip mendapatkan foto yang sebaik-baiknya hanya dengan menggunakan kamera, ada juga yang menggunakan software image processing untuk memperbaiki kualitas exposure foto, yang lain ada yang lebih bebas berimajinasi sehingga lebih menyukai editing yang membabi buta. Ada juga yang ngga’ suka fotografi dan editing, tapi sukanya difoto. Dari kesemua tipe tersebut, ngga’ ada yang lebih unggul dari yang lain, karena dalam fotografi dan post processing tidak ada aturan yang baku. Semua kembali pada diri masing-masing. Prisnsipnya “kalo gue suka lu mau apa?”.

Termasuk juga dengan software yang digunakan. Dalam teknik pengolahan foto digital banyak selaki… eh,! sekali software yang bisa digunakan. Mulai dari yang gratis hingga berharga selangit. Tentu saja dengan kualitas dan fitur yang berbeda. Tetapi dengan menggunakan software yang lebih powerful dalam pengolahan foto, tentu hasil olah digital juga lebih menjanjikan.

Kita balik lagi ke prinsip dasar (maksud saya, benar-benar dasar) pengolahan foto digital. Seperti pada bagian awal tadi, ada 2 hal yang merupakan komponen awal dalam sebuah proses olah digital. Dua hal tersebut adalah cahaya dan warna. Untuk cahaya kita dapat mengasumsikan “Mengatur jumlah distribusi cahaya yang tepat dari gelap ke terang.” Sedangkan dalam dunia fotografi, tonal tersebut diaplikasikan pada rentang skala yang disebut dengan Tonal Range, yaitu nilai cahaya yang tersebar pada titik paling terang hingga titik paling gelap pada sebuah foto digital. Jika kita dapat mengatur sebaran nilai tersebut kita akan mendapatkan foto yang berbeda. Untuk sebaran yang cenderung ke arah gelap (dark point) kita akan punya foto bergaya Low Key, sedangkan untuk foto yang sebaran tonalnya ke arah terang (highlight point) maka kita akan mendapatkan foto berjenis kelamin High Key. Jika sebarannya tepat merata, maka kita akan mendapatkan foto dengan kontras yang pas. Tetapi jika sebarannya hanya terdistribusi pada bagian yang kontras, kita akan mendapatkan foto yang kurang kontras. Kalo terlalu banyak ke highlight dan nilainya terlalu tinggi, overexposure. Sebaliknya, terlalu banyak ke dark point maka underexposure. Jadi sebaran tonal atau rentang cahaya yang tepat akan terlihat pada exposure dari foto tersebut.

Trus, buat ngebenerinnya, gimana?

Tonal dapat dikoreksi dengan beberapa terminologi. Yang paling utama brightness dan contrast.

1.Brightness adalah persepsi luminasi visual yang dipancarkan atau dipantulkan oleh sebuah obyek. (Ughh…my brain is hurt). Gampangnya, terang atau redup cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek (disini , foto).

2.Contrast, (saya akan coba menggunakan bahasa yang lebih sederhana, karena kalo bahasa tinggi saya juga bingung nulisnya kaya’ gimana) perbedaan antara bagian gelap dan terang dalam sebuah foto. Semakin tinggi perbedaan gelap terang pada sebuah foto, maka akan semakin tinggi juga contrastnya. Contrast disini lebih diasumsikan ke contrast luminasi (pancaran cahaya) bukan contrast warna.

Kalo pake PS atau Lightroom atau Hi-end software. Hajar aja di curve, brightness & contrast, exposure, dan levels. Dari semua tool tersebut digunakan untuk mengatur sebaran tonal warna. Prinsip ini tidak hanya berlaku di PS dan LR saja, tapi software low end juga. Seperti Picasa, GIMP, Pixia, dan lain-lain. Jika ingin mengatur exposure maka ambil brightness dan contrast.

Disisi lain, kita dapet “warna”.Mengatur warna sedikit lebih rumit. Karena kita bertarung dengan beberapa parameter. Antara lain

1.Hue, kita bisa bilang yang satu ini adalah warna itu sendiri. Dengan menggeser atau mengatur hue kita berarti mengatur warna. Warna asli merah, geser hue, voila! Warna jadi biru. Hue diatur dengan derajat. Warna merah jika diubah 90 derajat maka akan menjadi hijau, jika diubah negatif 90 derajat maka akan jadi ungu. Kalo mau buah rumput warna ungu, geser aja hue ke negatif 150 derajat.

2.Saturation, adalah intensitas warna yang diukur seberapa dekat warna tersebut dengan abu-abu. Saturasi juga dapat diartikan seberapa murni warna tersebut. Semakin murni semakin sedikit kandungan abu-abu pada warna.

3.Lightness (bisa juga diartikan dengan brightness, sehingga memiliki arti yang sama pada pengaturan tonal pada bagian atas tulisan ini), mengatur gelap terang sebuah foto.

Aplikasinya dalam software adalah tool Hue/Saturation, Vibrance, Photo Filter, Color Balance, Black & White, dan HDR toning. Jadi jika kita mau ngatur warna, tool diatas tersebutlah yang diubek-ubek.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun