Mohon tunggu...
Ipung Surya Perdana
Ipung Surya Perdana Mohon Tunggu... Desainer - All about it

Graduated from A state University in electrical engineering major. Former teacher at Educational Training Institution. Tutoring various subjects in computer such as, Ms. Office, Graphic Design, and Computer Aided Design. Now, working as Digital Illustrator and Typographer. Once an engineer, now a designer... Who said left brained person can't do art? Your arguments are invalid...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Migrasi Tahunan Masyarakat Indonesia

26 Juli 2014   15:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak diragukkan lagi, mudik memang merupakan tradisi migrasi besar-besaran masyarakat Indonesia. Sehingga muncul ungkapan "Bisa ngga' bisa pokoknya mudik". Keinginan untuk bertemu keluarga disaat lebaran menjadi motif utama dalam mudik. Tak pelak, segala hambatan dan rintangan tidak pernah menyurutkan niat pemudik. Saya adalah salah satunya. Selama bermudik ria ada banyak hal yang saya pelajari dalam mudik. Segala yang saya pelajari dapat meningkatkan efektifitas dan keamanan saya pada saat mudik.

Beberapa hal yang dapat saya bagikan adalah sebagai berikut

1.Merencanakan mudik jauh-jauh hari sebelumnya.Rencanakan mudik jauh-jauh hari sebelumnya. Rencanakan dengan matang terhadap semua aspek. Baik mode transportasi, biaya, dan kemananan. Buatlah rencana tersebut fleksibel terutama untuk segi biaya, karena semua aspek tersebut dapat berubah secara tak terduga.

2.Mode Transportasi yang nyaman. Pilihlah mode transportasi yang senyaman mungkin dengan biaya yang anda sediakan. Semakin nyaman sebuah mode transportasi maka akan semakin tinggi juga biaya yang akan anda keluarkan. Jika tidak mendapatkan mode transportasi yang nyaman sesuai dengan yang anda inginkan, buat diri anda senyaman mungkin dengan mode trasnportasi tersebut.

3.Bawalah bekal secukupnya. Membawa bekal sendiri memang lebih murah dan lebih terjamin keamanannya. Tetapi juga hal ini akan menambah barang bawaan anda.Oh, satu lagi. Jangan mudah menerima pemberian makanan dari orang. Pembiusan dapat terjadi.

4.Bawa barang secukupnya sesuai dengan yang anda butuhkan selama perjalanan maupun pada tujuan. Membawa oleh-oleh memang perlu untuk keluarga maupun kerabat yang ada dirumah. Membawa oleh-oleh perlu tetapi tidak berlebihan. Membawa barang-barang yang berlebihan dan yang tidak terlalu dibutuhkan akan menambah beban bawaan. Hal ini akan menyulitkan anda saat bergerak dari satu titik ke titik lain maupun saat berpindah kendaraan. Ingat, anda akan “bertarung” dengan banyak orang ketika memperebutkan tiket dan pada saat masuk ke dalam mode transportasi. Dalam keaadan ini sering berlaku, “siapa cepat dia dapat”. Travel in compact, move fast.

5.Minum air secukupnya. Dalam perjalanan pada mode trasportasi yang tidak terlalu nyaman dan tidak berpendingin udara kita akan sangat mudah kehilangan cairan. Gantilah sedapat mungkin cairan yang keluar dari tubuh, konsumsi air yang cukup. Hindari dehidrasi, minum air.

6.Pahamilah dimana anda akan melakukan check point (tempat berhenti untuk ganti kendaraan). Hal ini harus diperhatikan oleh pemudik pemula. Pahamilah titik rawan selama perjalanan. Pilihlah check point (yang dapat berupa terminal, stasiun, atau bandara) dengan tingkat keamanan tertinggi. Memiliki atau mengajak kerabat, teman atau saudara yang kenal daerah tersebut akan sangat membantu. Cari informasi sebanyak mungkin.

7.Pahamilah rute atau trayek kendaraan transfer (kendaraan sementara yang digunakan untuk berpindah antar mode trasportasi). Kendaraan transfer ini dapat berupa angkot, taksi, bis, bajai, maupun ojek. Sebagai contoh saya ingin berpindah dari pesawat (Soeta) ke bis (Rawamangun). Maka saya menggunakan shuttle bus sebagai kendaraan transfer untuk membawa saya dari Soeta ke Rawamangun. Perhatikan juga biaya yang akan anda keluarkan pada kendaraan ini. Jangan lupa tawar harga jika memungkinkan.

8.Jangan terlihat bingung atau atau linglung. Jika anda terlihat bingung atau linglung bahkan tengok kiri kanan, maka anda akan dengan mudah menjadi target calo atau pelaku kriminal. Jika anda benar-benar bingung maka segeralah menuju ke bagian informasi atau pos pam terdekat. Bersikaplah sedikit cuek seakan anda memang berasal dari situ. Blend like chameleon and play it cool.

9.Perhatikan biaya yang akan anda keluarkan. Perubahan biaya atau harga tiket juga harus anda antisipasi. Terutama jika anda belum membeli tiket atau berencana membeli tiket saat anda berangkat mudik. Harga tiket dapat melonjak secara tiba-tiba tanpa anda ketahui.

10.Travel in pack. Mudik dengan berkelompok akan terasa lebih mudah dan menyenangkan karena dapat saling berbagi bersama. Rasa persaudaraan senasib sepenanggungan juga akan tumbuh selama perjalanan. Dengan berkelompok, kita akan dapat saling menjaga dan mengawasi selama dalam perjalanan.

11.Keamanan dan keselamatan tetap menjadi nomor satu. Bagi pemudik degan kendaraan pribadi, lelah, ngantuk, dan lapar dapat dengan mudah mngundang bencana. Jika mengalami ketiga atau salah satu hal diatas segera temukan rest area terdekat. Segeralah beristirahat untuk memulihkan kondisi. Memaksakan diri bukanlah tidakan yang bijaksana.

12.Jangan menaruh semua telur kedalam keranjang yang sama.Jangan menaruh semua uang anda pada satu tempat yang sama. Saya biasanya membagi uang yang saya bawa menjadi 3 atau 4 bagian dan menaruhnya pada tempat yang berbeda-beda. Dompet saya letakkan pada bagian yang paling aman dan mengambil kartu identitas untuk digunakan jika diperlukan.

Setidaknya seperti itulah rangkuman dari pengalaman saya ketika mudik. Memang artikel ini sedikit terlambat munculnya, tetapi setidaknya sedikit dapat menjadi referensi. Bermudiklah dengan aman. Jaga diri anda dan keluarga.Semoga selamat sampai tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun