Mohon tunggu...
Nur Purwata
Nur Purwata Mohon Tunggu... -

Penggemar musik yang kebetulan juga menyukai web development, programming, dan coding.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bersiap Menghadapi Konvergensi Media & Piranti

21 September 2012   14:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Futurolog Alvin Toffler dalam bukunya “The Third Wave” (1980) menyebutkan tiga gelombang dalam peradaban manusia. Gelombang pertama era pertanian, gelombang kedua era perindustrian, gelombang ketiga era informasi. Saat ini kita sudah memasuki era ketiga .

Beberapa tahun ke depan, tanpa bisa dibendung lagi kita akan masuk ke tahapan penting dalam era informasi, yaitu konvergensi media dan piranti. Dalam bahasa awam, konvergensi media bisa dikatakan sebagai bersatunya berbagai macam media yang sebelumnya dianggap terpisah. Dengan perkembangan teknologi, media yang terpisah tersebut dipersatukan dalam satu sistem pengelolaan. Dengan sistem ini, audiens bisa memilih sendiri tingkat interaktivitas yang di inginkan.

Contoh sederhana, orang saat ini bisa membaca berita di internet, menonton streaming acara televisi di internet, mendengarkan siaran radio dari berbagai belahan dunia di internet, melakukan komunikasi interaktif melalui internet, dan sebagainya.

Memang konvergensi media tak bisa dilepaskan dari adanya konvergensi piranti (device convergence). Dengan konvergensi piranti, saat ini orang juga bisa membaca media online melalui ponsel, mengakses surel / email dari ponsel, dan lain-lain.

Coba bayangkan jika suatu hari nanti pemerintah bekerjasama dengan PLN memfasilitasi pembukaan akses internet gratis melalui kabel PLN. Semua pelanggan PLN akan mendapat akses internet gratis dari pemerintah. Ditambah akses internet bisa dilakukan langsung dari televisi. Nantinya pengiklan tinggal memasang iklan di satu media tertentu dan akan ditampilkan dalam media yang sudah terkonvergensi. Misalkan ada pemirsa televisi menonton satu tayangan iklan & tertarik untuk membeli atau ingin tahu lebih lanjut tentang produknya, dia tinggal klik melalui layar sentuh ataupun keypad tambahan dari televisi. Dari sini penonton akan langsung diarahkan ke website dari produk yang ditawarkan. Pihak pengiklan pun juga punya sistem online, sehingga pembeli tinggal memilih metode pembayaran yang diinginkan. Jika pengiklan punya jaringan dropshipping, otomatis sistem akan meneruskan ke jaringan terdekat dengan pembeli.
Akan terbentuk kanal-kanal baru pergerakan ekonomi masyarakat, dan ini akan terjadi dalam lingkup worldwide & borderless.

Coba bayangkan lagi jika suatu saat ada teknologi yang memungkinkan untuk mengkode & mendekode rasa dan bau, pasti akan lebih lengkap lagi.

Jadi jangan heran jika Pengusaha yang visioner seperti Chairul Tanjung membeli Detik.Com, Trans Corp, dan 40% saham Carrefour; Dia sudah bisa membaca arah tersebut. Dari informasi yang saya dapat, Detik.Com dibeli dari Agrakom seharga $60 juta ( lebih dari lima ratus milyar rupiah), sedang 40% saham Carrefour  dibeli senilai US$300 juta atau sekitar 3 triliun rupiah.
Itu sedikit ilustrasi yang bisa saya berikan, kini mari bersiap menghadapi konvergensi media & konvergensi piranti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun