yang dingin bukan lagi
di batu? pohon atau buah
Apel. matamu kuncup
tanpa penggaris alis,
merah menyala denganÂ
meminjam pagi. sejak
malam, tak lagi kamar
tidurku. duka di dalamÂ
lubang, dan keinginanÂ
hanya melihat runtuh
pada jejak kaki. ada batas,
di antara aku dan masa
lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!