Mohon tunggu...
Ipung Purwanto
Ipung Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Segala yang ada padaku hanya MilikNya...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wukuf di Arofah Menyempurnakan Kepasrahan dan Kedekatan kepada Allah

15 Juni 2024   06:57 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:32 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi M.Nur

Wukuf di Arofah Menyempurnakan Kepasrahan dan Kedekatan kepada Allah

Catatan: Muhammad Nur

Hari ini merupakan hari Arofah. Hari kesembilan di bulan Dzulhijjah 1445 H. Jutaan Jamaah haji berada di Arofah. Puncak ibadah haji adalah wukuf di Arofah. Dalam kondisi seperti apapun jamaah. haji wajib melakukan wukuf di Arofah. Jamaah haji disyariatkan untuk melakukan wukuf walau ia dalam keadaan sakit. Seorang yang sedang sakit keras sekalipun tetap saja dibawa ke Arofah. Walau dia harus ditandu. Dia harus datang ke Arafah walau cuma sebentar, dan setelahnya dikembalikan lagi dipembaringannya di rumah sakit. Di Arofah juga tersedia rumah sakit. Bulan Juni 2024 merupakan bulan musim panas di bumi belahan utara. Termasuk juga Saudi Arabia, Mina dan Arofah pastilah pada siang hari suhu udara ketika itu mencapai 40 an derajat. 

Wukuf memang lebih baik dan disunahkan melakukannya di Mauqif Rasul, yaitu di sisi Shakharat di kaki Bukit Rahmah. Perjalanan dalam rombongan yang terorganisir rapi hal itu tergantung pada takdir Allah ketika tempat wukuf ditentukan. Ada yang dapat dekat dengan Mauqif Rasul. Ada yang jauh. Ketika memasuki Arofah doa yang dibaca dan dihayati betul di dalam hati adalah: "Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku menghadap, dan kepada Engkaulah aku berpegang teguh, 

Kepada Engkaulah aku menyerah diri. Ya Allah, jadikanlah aku di antara orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan Malaikat-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari ke arah barat, ketika sholat zuhur dan ashar dilakukan jamak takdim qasar berjamaah di awal waktu zuhur. Pada umumnya banyak jamaah berkeinginan untuk melihat jabal rahmah dari dekat. Dalam kondisi jutaan manusia berkumpul menjadi satu dengan tenda-tenda yang hampir sama ukuran dan bentuknya, mereka lebih memilih terkoordinasi dalam tenda-tenda yang kini telah dibuat lebih permanen. Namun demikian, dari kejauhan jika kita melihat ke menara putih (puncak Bukit Kasih/Jabal Ralmah) terlihat dan dikelilingi oleh jamaah dengan pakaian ikhram serba putih. 

Di Jabal Rahmah itulah pusat pertemuan umat manusia yang sedang Wukuf. Setiap jamaah berharap bagian dari manusia yang betul-betul coba mendekatkan diri dan pasrah kepada Allah, dan dibanggakan Allah kepada malaikat-malaikatnya. Wukuf merupakan rukun haji yang mendorong untuk penyempurnaan kepasrahan dan kedekatan kepada Allah. Di Jabal Rahmah inilah bunda Hawa dan bapa Adam bertemu pertama kali setelah dikeluarkan dari surga setelah berpisah selama 200 tahun. Menurut kalangan ilmuwan, Adam turun di bumi di daerah India sedangkan ibu Hawa diturunkan di daerah Iraq. 

Sepasang manusia pertama itu terpisah dengan jarak ribuan kilometer, suatu saat pada 9 Jul Hijjah bertemu di Jabal Rahmah setelah pencarian yang melelahkan selama 200 tahun tersebut. Ibu Hawa dan Nabi Adam dituntun oleh Rahmah (Kasih) Allah tanpa tuntunan lain, tanpa peta, tanpa kendaraan bermotor, apalagi komunikasi jarak jauh. Hanya Allah, hanya Rahman dan Rahim Allah yang menggerakkan kedua insan itu menuju satu. titik di Bukit Kasih (Jabal Rahmah). Di Jabal Rahmah di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah mereka bertemu kembali. 

Pertemuan itulah awal dari perkembang-biakan umat manusia. Kemudian diikuti oleh perkembangan umat manusia menjadi bersuku-suku dan berbangsa- bangsa. Mereka tak lagi saling mengenal, mereka terjebak pada kepentingan masing-masing. Masuk ke dalam sekat-sekat daerah, wilayah, negara, suku dan kebangsaan. 

Di padang Arofah mereka bertemu kembali dalam satu tujuan dalam satu niat, melakukan tindakan tindakan yang sama pula. Mereka dipersatukan lagi, tanpa artibut lain selain kami adalah hamba-hamba Allah. Kami adalah orang-orang yang mempersaksikan bahwa tiada tuhan kecuali Allah. Kami datang dengan kepasrahan total melaksanakan panggilan Mu yaa Allah. SATU TUJUAN, SATU NIAT dan SATU TINDAKAN ini betul-betul akan mepersatukan. Mengingatkan kembali bahwa umat manusia berasal dari Bapa Adam dan Bunda Hawa. Kita semua bersaudara. Kita semua perlu saling melengkapi. Kita semua perlu bersinergi, yang besar tak menghalangi, yang tinggi tidak menimpa, kita semua harus saling membantu, saling mengangkat dan membesarkan.

Dihadapan kita semua masih banyak masalah-masalah besar yang hanya bisa ditangani dengan rasa persatuan yang utuh. Dinamika-dinamika dalam kesatuan ummat tetap saja selalu meminta niat ikhlas kepasrahan total, masih berlaku dalam hal ini. Allah akan menilai segalanya dengan standart tingkat ketaqwaan yang hanya Dia yang maha mengetahui. Sungguh yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun