Kau adalah singularitas dalam ruang-temporal kehidupan,
Menggabungkan entropi dan harmoni dalam satu narasi.
Engkau adalah algoritma dalam persamaan diferensial hidupku,
Mengurai variabel kebahagiaan dan kesedihan dengan presisi tak terelakkan.
Setiap langkahmu, bagai teorema yang membuktikan dirinya,
Senyummu, spektrum cahaya yang membelah prisma waktu
Jika dunia ini adalah makrokosmos pemikiran Plato, Maka kau adalah ide sempurna yang memancar dari alam idea.
Dan dalam logika Aristotelian cinta, kau adalah prinsip pertama,Penyebab segala yang ada dan yang akan ada.
Kau adalah metamorfosis puisi yang melampaui batas kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H