Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Karakteristik Unik Konsumen "Online" Indonesia

7 Juni 2018   14:17 Diperbarui: 7 Juni 2018   14:18 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karakteristik konsumen online Indonesia. Sumber gambar: pexels.com

Indonesia memang menjadi salah satu negara yang selalu dibidik menjadi pasar yang sangat potensial. Populasi yang besar dan pertumbuhan kelas menengah yang terus positif di tiap tahunnya memberikan peluang keuntungan bagi pemain marketplace dan toko daring, baik lokal maupun asing.

Untuk menguasai pasar Indonesia ini diperlukan strategi yang tepat, khususnya dalam menyesuaikan strategi pemasaran Anda dengan karakteristik konsumennya. Menurut Florian Holm, Co-Chief Executive Lazada Indonesia mengakui bahwa konsumen Indonesia memiliki karakteristik yang sangat unik yang menjadi tantangan tersendiri.

Berikut terdapat beberapa hal yang kami soroti untuk memahami beberapa karakteristik unik tersebut:

Transaksi yang Lebih Personal

Ribuan UKM memulai bisnisnya melalui media sosial sebelum akhirnya membangun situs jual beli daring dengan domain sendiri. Meski begitu, banyak juga yang masih ragu untuk pindah ke situs karena sudah terlanjur nyaman dengan komunitas yang dibentuknya di Facebook maupun Instagram.

Salah satu alasannya adalah konsumen Indonesia masih lebih menyukai transaksi belanja daring yang lebih personal, yakni dengan menghubungi penjual secara langsung lewat aplikasi chat seperti Whatsapp atau LINE.

Padahal cara konvensional ini terbilang kurang jaminan keamanan dan sudah menelan banyak sekali korban penipuan. Berbeda dengan situs belanja daring yang umumnya sudah memiliki sistem keamanan yang menjamin pelanggan tidak mengalami kerugian saat bertransaksi.

Salah satu konsumen daring asal Jakarta bernama Rara mengaku meski sekarang banyak sekali toko daring, dia masih lebih nyaman mencari produk di media sosial dan menghubungi penjual lewat Whatsapp. Dia menilai transaksi ini lebih terasa personal, hangat, dan terpercaya dibanding transaksi daring di website langsung yang terkesan terlalu direct dan kaku.

Karakteristik yang unik ini merupakan salah satu hal yang bisa dikembangkan dari pemain e-commerce yang memiliki basis web yakni dengan cara personalisasi chat bot, fitur messenger dengan penjual, dan lain-lain.

Loyalitas Berdasarkan Harga

Banyak yang menilai konsumen Indonesia senang datang dan pergi ke toko daring mana pun yang memberikan promosi yang lebih banyak dan harga yang lebih murah. Ketika musim promosi sudah habis, maka mereka akan pindah mencari toko daring lain yang lebih banyak memberi keuntungan.

Di sisi lain, ukuran basket size rata-rata orang Indonesia juga terbilang sedikit. Menurut laporan State of eCommerce iPrice 2017, basket size konsumen Indonesia hanya sekitar US$ 36 atau Rp 500 ribu. Sedangkan Malaysia dan Singapura memiliki basket size yang lebih banyak yakni US$ 54 dan US$ 91.

Nilai basket size yang kecil juga menandakan mengapa persaingan harga menjadi salah satu hal yang mendorong loyalitas konsumen. Ketatnya persaingan harga ini akan menjadi PR tersendiri bagi pemain e-commerce untuk menjaga pelanggan tetap kembali.

Meski Indonesia mulai dipenuhi oleh pemain startup di bidang perdangan elektronik dan digempur oleh pemain luar, namun tidak sedikit juga yang mengalami kegagalan. Jatuh bangunnya pemain ini menandakan meski pasar Indonesia terlihat menjanjikan, namun hanya dengan strategi tepatlah yang bisa menguasainya.

Artikel ini dimuat pertama kali di Insights E-commerce Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun