Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ini Strategi untuk "E-commerce" Lokal agar Mampu Bersaing dengan Pemain Besar

24 April 2018   14:51 Diperbarui: 24 April 2018   15:00 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: shutterstock.com

Indonesia memang selalu menjadi pasar yang menggiurkan bagi pelaku bisnis. Populasi muda yang besar, penetrasi mobile yang terus meningkat, dan juga pertumbuhan ekonomi yang semakin kuat.

Berdasarkan studi terbaru Peta E-commerce iPrice di kuartal I 2018, Lazada hingga kini masih mampu bertahan di posisi puncak sebagai marketplace yang memiliki jumlah pengunjung tertinggi, diikuti oleh e-commerce lokal Tokopedia dan Bukalapak.

Gempuran pemain luar di Tanah Air memang menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para pemain lokal. Terutama bagi mereka yang masih bermain di usaha kecil dan menengah, tentu menyaingi raksasa seperti Tokopedia, Lazada, dan Shopee adalah hal yang amat sulit.

David Chmela, CEO dan Co-founder iPrice menyatakan setidaknya ada tiga strategi yang bisa dilakukan para pemain lokal untuk meningkatkan valuasi bisnisnya di pasar yang kompetitif ini.

Fokus pada Segmentasi Tertentu

Bagi pemain lokal yang tidak memiliki dana sebesar Tokopedia atau Bukalapak, bukan hal yang bijaksana untuk menjadi generalis yang mencoba menjual segala barang di marketplace-nya. Di dunia digital yang sudah dipenuhi oleh jutaan bisnis, penting bagi pemain UKM untuk menciptakan proposisi nilai yang unik dengan menjual barang untuk segmentasi tertentu.

Seperti Otten Coffee yang khusus menjual barang-barang bagi pecinta kopi, Maskoolin yang menjual fesyen khusus pria, dan Hijup yang khusus menjual pakaian Muslimah.

Berikan Pengalaman Belanja yang Memuaskan

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemain lokal adalah tidak memprioritaskan pengalaman belanja yang dialami oleh konsumen. Sama seperti toko fisik, pemain lokal harus memastikan bahwa perjalanan pelanggan semulus mungkin di situs mereka.

Pelaku marketplace akan mudah kehilangan konsumen jika pengalaman belanja yang dilalui tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Seperti produk yang minim deskripsi, opsi pembayaran yang menyulitkan, tidak ada pilihan pengiriman barang yang lengkap, dan sebagainya.

David Chmela menambahkan belanja iklan memang penting dan semua orang bisa menciptakan iklan yang bagus, namun pengalaman belanja yang buruk pada akhirnya berujung ketiadaan penjualan.

Strategi Pemasaran yang Komprehensif

Seperti pepatah lama, "gagal untuk merencanakan adalah berencana untuk gagal". Bisnis e-commerce yang bertujuan untuk tumbuh dan mampu bersaing harus memiliki strategi pemasaran yang komprehensif.

Ini adalah pekerjaan besar pemain lokal di Indonesia untuk mengidentifikasi tujuan, visi dan misi, mengindentifikasi target pelanggan, rencana promosi multi-channel dan banyak lagi. Tidak bisa dipungkiri, multi-channel marketing merupakan strategi yang efektif untuk menjemput audience yang lebih besar.

Artikel ini pertama kali dimuat di iPrice Insights.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun