Mohon tunggu...
Syaifur Rizal
Syaifur Rizal Mohon Tunggu... -

wong ndeso asli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghafal Bukan Hal Nista

22 Januari 2015   21:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dua judul lagu Tulus sejak tadi terus saya putar berulang-ulang. Satu berjudul "Bumerang" dan satu lagi lagu cover dari band Jikustik, "1000 Tahun". Sudah hampir setahun ini saya menggemari lagu-lagu Tulus. Saya pikir Tulus mampu dengan kreatifnya membuat musik bernuansa jazz menjadi lebih ringan dan tak terlalu bold di telinga.

Kreativitas adalah kunci. Katanya sih begitu. Tapi kreativitas membutuhkan tahap yang tak bisa dilewati begitu saja. Yaitu tahap menghafal.

Bayangkan bagaimana lagu-lagu indah dari Tulus tadi bisa tercipta jika si penyanyi tak hafal tinggi dan rendah nada? Meski tak harus hafal nama nada, tapi proses menghasilkan suara tinggi dan rendah perlu proses latihan berulang-ulang. Keberulangan adalah menghafal. Pemain instrumen yang melatari penyanyi, sebut saja gitaris, dia juga perlu untuk menghafal formasi-formasi chord gitar. Selain penyanyi ada lagi penulis. Bagaimana bisa seorang penulis mampu menulis jika dia tak hafal bentuk huruf? Mungkin dia akan meminta bantuan orang lain yang tak buta huruf, tapi penulis juga tak bisa lepas untuk menghafal kata dalam bahasa kan?

Dalam ranah lain semisal dokter. Dokter setidaknya mereka harus menghafal beberapa nama dan visual dari anatomi tubuh. Bayangkan jika dokter gigi tak bisa menghafal mana gigi seri, taring, dan geraham. Bencana. Hey, dokter dan profesi lain di luar seni juga butuh kreativitas. Tak semua kasus yang ditemui profesi nonseni sesuai teks buku. Banyaknya teks buku yang dipelajari bukan berarti di profesi tersebut tak butuh kreativitas. Lagipula saya juga bisa menuduh musisi itu tak kreatif. Karena ada banyak teori musik untuk menghasilkan lagu sedih atau senang. Bahkan ada teori yang bisa digunakan sebagai patokan pergerakan nada.

Saya selalu heran dengan orang-orang yang merasa dirinya kreatif kemudian menyepelekan proses menghafal. Padahal kekreativitasan mereka tak akan pernah terbentuk tanpa ada unsur menghafal. Kreatif adalah menyusun ulang ide-ide lama menjadi sebuah ide baru. Baik masih tampak wujud dari ide asalnya ataupun berbeda sama sekali. Menurut saya sih.

Lagipula tak ada juga yang menistakan kegiatan menghafal. Saya hanya menulis ke utara kemudian ke selatan untuk mengisi halaman. Biar selalu ada tulisan baru.

Tulisan ini juga ada di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun